Penuh sesak di pintu keluar. Di luar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.
Dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan suporter terhadap aparat yang dianggap emngurung kita di dalam stadion dengan puluhan gas air mata.
Dan terjadi beberapa tembakan gas air matakembali di luar stadion. Lebih tepatnya di sekitar tribun 2 Kanjuruhan.
Kondisi luar Stadion Kanjuruhan sangat mencekam. Banyak suporter yang lemas bergelimpangan. Teriakan dan tangisan wanita. Siporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian dan amarah.
Batu, batako, besi dan bambu berterbangan.
Dan selama saya jadi supoerter Arema, Saya dikenalkan oleh orang tua saya tahun 2007 hingga saat ini.
Hari ini adalah titik terendah saya menjadi seorang suporter.
Saya masih belum percaya menyaksikan saudara-saudara saya dengan kondisi seperti ini.
Tanpa mengurangi respect saya kepada keluarga korban, di sini saya mencoba menjelaskan kronologi yangs aya alami secara pribadi.
Saya sangat terpukul dengan adanya insiden ini. Dan semoga kejadian ini adalah yang terakhir di semua cabang olah raga dan hiburan, khususnya di sepak bola. *