HARIAN MERAPI - Seorang saksi mata dengan akun Twitter LIBRA_12 @RezqyWahyu_05 melaporkan kronoligi kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang, yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Berikut penuturannya :
Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00 WIB
Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun...Yang ada hanya suporter Arema yang saling melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya.
Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang.
bakan ke-2 berlanjut dan tim Persebaya berhasil mencetak golnya yang ke-3. Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta.
"Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai suporter menontonnya," ujar dia.
Baca Juga: Hasil Serie A Italia, Milan ke posisi tiga setelah hajar Empoli 3-1
Hingga peluit akhir dibunyikan, Arema tidak bisa menambah golnya dan harus menerima kekalahan.
Di sinilah awal mula tragedi dimulai. Setelah peluit dibunyikan, para pemain Arema tertunduk lesu dan kecewa.
Pelatih Arema dan Manager Tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke suporter.
Di sisi lain, ada 1 orang suporter dari arah tribun selatan nekatmasuk dan mendekati suporterSergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.
Kemudian ada lagi beberapa suporter yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema. Terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepada oknum tersebut.