HARIAN MERAPI - Tragedi yang mengakibatkan 127 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya Sabtu malam harus diusut tuntas.
Pengusutan tragedi Kanjuruhan ini melibatkan banyak pihak, antara lain kepolisian, TNI serta Pemda Provinsi Jawa Timur.
Saat ini pengusutan atas tragedi tersebut sedang dilakukan.
Baca Juga: 127 orang meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, dapat sorotan media internasional
Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan tim dari kepolisian, TNI, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang bekerja mengusut tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
"Ya (Mabes Polri) mengikuti perkembangan di lapangan, Polda Jatim, Kodam, pemerintah daerah, dan lainnya sedang bekerja," kata Dedi seperti dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Dedi mengatakan Mabes Polri memantau langsung penanganan tragedi tersebut dan memastikan tim bekerja menuntaskan.
Terkait aturan penggunaan gas air mata saat tragedi terjadi, Dedi menyampaikan hal itu menunggu perkembangan dari Polda Jawa Timur.
Artikel Terkait
Gelar Turnamen Sepakbola U-12, Polres Sukoharjo Bina Generasi Muda dan Kembangkan Sport Tourism
Liga Sepakbola Anak U10 dan U12 antar SSB se Bantul segera digelar untuk pembinaan pemain sejak dini
Tri Fajar Firmansyah meninggal, tak ada sepakbola seharga nyawa manusia
127 orang meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, ini kejadiannya
127 orang meninggal akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Ini kronologinya