"Ini sudah kami petakan semua. Ada sekitar tujuh kelompok yang seringkali kami identifikasi riskan atau berpotensi melakukan tawuran di dalam Boyolali," kata dia.
Secara preventif dan preemtif, Polres Boyolali juga melaksanakan patroli besar bersinergi dengan TNI, Satpol PP, dan stake holder mulai pukul 21.00 WIB-05.00 WIB.
Rosyid berharap patroli tersebut dalam mencegah adanya kasus tawuran yang akan datang. Terlebih, kelompok yang terindikasi beberapa kali melaksanakan tawuran telah dipetakan.
Rosyid juga meminta masyarakat tak ragu untuk melaporkan jika ada warga yang menyimpan senjata tajam di rumahnya.
Rosyid juga mengantisipasi penjualan senjata tajam yang dilakukan para pelaku tawuran dengan memonitoring media sosial dan WhatsApp group serta memanfaatkan informasi dari masyarakat.
“Pihak sekolah juga kami undang saat proses [penyelidikan], supaya mereka juga tahu bahwa anak-anaknya ada yang terlibat dalam kasus 170 dan premanisme,” ungkapnya. *