Bangkitkan Semangat Kerelawanan, Tagana Kota Batu Jawa Timur Kunjungi 'Kampung Kelahiran' di Dusun Cangkring

photo author
- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 23:11 WIB
Tagana Kota Batu Jawa Timur disambut warga saat mengunjungi Dusun Cangkring (Foto: Yusron Mustaqim )
Tagana Kota Batu Jawa Timur disambut warga saat mengunjungi Dusun Cangkring (Foto: Yusron Mustaqim )

Baca Juga: Pemerintah Akan Berikan Sanksi Tegas Bagi Orang yang Melanggar Aturan Karantina Covid-19

"Terbukti saat kami ke Yogyakarta tinggal datang naik bus ke lokasi kegiatan semua dibiayai oleh dinas," lanjutnya.

Sementara untuk mendukung program kerja tahun 2021, Pemerintah Kota Batu telah menggelontorkan anggaran Tagana yang nilainya mencapai hampir Rp1 miliar.

Anggara tersebut naik dari tahun ke tahun dan pada tahun 2022 telah dianggarkan mencapai Rp1,2 miliar.

Selain itu, Tagana Kota Batu yang memiliki tugas dalam penanganan bencana juga sebagai pilar sosial yang membantu pemerintah di bidang kesejahteraan sosial.

Baca Juga: PSIS Jatuhkan Sanksi Potong Gaji ke Finky Pasamba Karena Indisilpiner

Salah satunya terlibat dalam penyaluran BLT, sembako sampai tugas pemakaman jenazah positif Covid-19.

Semenjak Kepala Bidang Pemberdayaan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Batu, Drs Kasmari menambahkan, kunjungan ke Dusun Cangkring merupakan lawatan terakhir ke Yogyakarta selama tiga hari.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penguatan kelembagaan Tagana dan peningkatan kapasitas SDM seperti kegiatan outbound dan pelatihan mitigasi bencana di Umbulharjo Cangkringan Sleman.

Sementara Kepala Dusun Cangkring, Sulistyo Atmojo SH MMA menyatakan, keberadaan Tagana Kota Batu sangat membantu dalam pemulihan akibat gempa bumi di kampungnya.

Baca Juga: Pinjol Ilegal, Kenapa Baru Heboh Sekarang ?

Akibat gempa bumi tersebut membuat rumah warga rusak, namun dengan bantuan relawan Tagana membuat semangat warga Dusun Cangkring dapat bangkit kembali.

Termasuk adanya bantuan logistik maupun pakaian ke warga masyarakat mampu membangkitkan warga dari keterpurukan.

"Tahun 2006 terjadi gempa bumi dan selang dua tahun sekitar tahun 2008 kami dapat bangkit menjalani kehidupan," terang Sulistyo. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X