HARIAN MERAPI – Penyedia sate ayam Martawi khas Cilacap, dapat ditemukan tak hanya di daerah asalnya saja. Sebagai contoh, di Jogja ada juga lokasi kuliner yang menyediakan masakan tersebut.
Salah satunya, yakni warung sate ayam Martawi khas Cilacap yang berada di kawasan Jalan Pathukan – Bibis Sleman dengan jam buka antara pukul 10.00 - 21.00 WIB.
Menurut pemilik lokasi kuliner setempat, Eko Purwanto, sate ayam Martawi khas Cilacap sudah ada sejak 1950 silam. Sebagai pendirinya, yaitu Simbah Martawi yang tinggal di Cilacap.
Baca Juga: Bakmi Prapanca Ramaikan Surga Bakmi Jawa di Yogyakarta
Dalam perkembangannya, dari waktu ke waktu sebagian sanak-saudara Simbah Martawi membuka usaha sate serupa. Termasuk juga keluarganya juga membuka sate ayam Martawi khas Cilacap.
Dapat diibaratkan masakan khas soto Kadipiro, penerus usaha soto tersebut banyak dari sanak-saudara pendirinya dan bisa berkembang di tempat-tempat lain.
“Kekhasan sate ayam Martawi khas Cilacap, yaitu satu sate menggunakan dua tusuk lidi. Sedangkan sate ayam biasa umumnya, satu sate cukup menggunakan satu tusuk,” ungkap Eko, baru-baru ini.
Baca Juga: Kartasura jadi destinasi wisata kuliner bebek
Sehingga ketika satu porsi ada 10 tusuk, maka jumlah tusuk lidi yang digunakan ada 20 tusuk. Pembeli pun bisa memilih, satu porsi sate ayam Martawi dijodohkan dengan nasi atau lontong ketupat.
Selain menjadikan ciri khas tersendiri, dengan digunakannya dua tusuk sate tersebut akan semakin memudahkan ketika memegang tusuk sate.
Saat dibakar pun bumbu-bumbu dasar bisa benar-benar meresap dan seluruh dagingnya dapat matang sempurna. Apalagi irisan daging sate Martawi khas Cilacap lebih besar-besar dibanding sate ayam umumnya.
“Beberapa tusuk sate selain daging ayam, ada pula bagian hati dan kulit ayam, sehingga cita rasa serta aroma sate ayam Martawi semakin khas,” jelas Eko.
Baca Juga: Mbok Roes, Calon Pramugari Batal Terbang, Kini Sukses Merintis Berjualan Soto Bening di Salatiga
Sedangkan penyajian sate ayam Martawi khas Cilacap di tempatnya, lanjut Eko, menggunakan piring terbuat dari lidi dan dilambari kertas minyak.
Sambal sate dengan bahan aneka rempah-rempah serta kacang tanah yang sudah digoreng dan dihaluskan, lalu diguyurkan pada sate tersebut. Jika memilih lontong ketupat, dua lontong ketupat diiris-iris dan ditempatkan di piring tersendiri.