HARIAN MERAPI- Kalimantan Selatan memiliki beberapa masakan khas, salah satunya, yaitu soto Banjar.
Penggunaan aneka rempah-rempah sebagai bumbu dan tambahan telur ayam/bebek rebus dan perkedel termasuk ciri khas soto Banjar.
Sebagian warga Kalimantan Selatan yang merantau ke berbagai daerah ada pula yang senang membuka warung soto Banjar.
Seperti halnya, wanita asal Banjarmasin Kalimantan Selatan, Emalia, membuka warung soto Banjar di Jogja, tepatnya di kawasan Patran Gamping Sleman.
“Sebelum saya pensiun dari guru SD di Jogja, bagian depan rumah saya disewa untuk membuka warung burjo. Tak lama setelah saya pensiun, penyewanya pulang kampung,” papar Emalia, baru-baru ini.
Dengan didukung anak dan menantunya, lanjut Ema, ia akhirnya mantap membuka warung soto Banjar. Kebetulan ia hobi memasak, dan bisa sebagai kegiatan sehari-hari.
Baca Juga: Genap Berusia Dua Tahun, J&T Cargo Catat Pertumbuhan Signifikan
Nenek dari dua cucu ini menambahkan, karena cucu dan teman-teman cucunya biasa memanggil ia Oma (nenek), sehingga warung soto Banjarnya diberi nama Soto Banjar Oma.
Menurutnya, kekhasan soto Banjar di tempatnya tak jauh beda dengan asalnya. Namun, bisa saja jika ada sejumlah variasi atau inovasi tersendiri.
Sebagai kuah sotonya, ia menggunakan kaldu ayam kampung sebab diyakini lebih menambah cita rasa lezat dan gurih. Jenis bumbu yang biasa belanja di pasar, seperti jahe, kapulaga, kayu manis, kembang lawang, bawang merah dan bawang putih.
Baca Juga: Andalkan Biogas, Warga Desa Mundu Klaten Tak Panik Saat Elpiji Langka
“Ada lagi bumbu wujud bubuk yang dikirim dari Banjarmasin oleh keluarga saya,” ungkapnya.
Garis besar dalam membuat kuah soto Banjar, yaitu sebagian bumbu ditumis lebih dahulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin sampai beraroma harum.
Lalu dimasukkan ke dalam kuah yang terbuat dari kaldu ayam kampung. Ada pula tambahan irisan daun bawang atau loncang dan bawang merah goreng, sebelum disajikan.
