Andalkan Biogas, Warga Desa Mundu Klaten Tak Panik Saat Elpiji Langka

photo author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 07:00 WIB
Biogas warga Desa Mundu di Klaten. (Istimewa)
Biogas warga Desa Mundu di Klaten. (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Masyarakat seringkali panik jika terjadi kelangkaan dan kenaikan nilai gas elpiji (LPG). Bagaimana tidak, secara otomatis hal itu akan menambah pengeluaran keluarga.

Namun, tidak demikian dengan penduduk Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, sudah menggunakan daya pengganti biogas sebagai pengganti elpiji. Pembiayaannya pun dilakukan dengan sistem arisan.

Pengembangan biogas energi alternatif di Desa Mundu ini mendapat pendampingan AQUA Klaten dan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP). Hal itu disampaikan Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu, Teguh Sutikno

Baca Juga: Kotoran sapi dimanfaatkan jadi biogas energi lampu penerangan di Kadirejo Kabupaten Semarang

Masuk pada 2013, AQUA Klaten dan LPTP memberikan pendampingan. Tujuannya agar masyarakat setempat dapat secara mandiri mengolah limbah kotoran sapi mereka menjadi biogas.

"Tak sekadar memberikan sosialisasi, saat itu AQUA Klaten dan LPTP ingin agar ada percontohan pengembangan biogas ini di rumah warga. Kelompok tani termasuk saya pun minat untuk mengikuti program itu," kata Teguh dalam rilisnya, Rabu (24/8/2023).

Namun, saat itu mereka menghadapi kendala biaya yang cukup besar agar bisa membangun biodigester atau unit untuk memproses limbah kotoran sapi menjadi biogas.

Baca Juga: Pertanyakan Nasibnya, Puluhan Guru Honorer K2 Klaten Gruduk Kantor BKN Regional 1

Karena untuk membangun biodigester dibutuhkan dana sekitar Rp 12 juta, meliputi pembelian material, instalasi hingga membayar jasa tukang.

Mereka lantas memutar otak untuk mencari cara bagaimana mengumpulkan dana agar bisa membangun biodigester karena mereka tak bisa hanya mengandalkan bantuan dari LPTP atau pihak lainnya.

"Akhirnya tercetus ide arisan biogas sebagai satu bentuk gotong royong atau saling bantu. Setiap malam Jumat Kliwon, lima anggota kelompok tani ternak Desa Mundu berkumpul membentuk kelompok arisan," tandasnya.

Baca Juga: Sosialisasi pemanfaatan TKD di Sleman digencarkan, Cokro Pamungkas hadir

Skemanya sama seperti arisan kebanyakan, mereka kumpulkan uang. Saat itu setiap orang Rp 500 ribu, setelah terkumpul, dana tersebut pun dibelikan material untuk membangun biodigester di rumah milik anggota arisan.

Ia mengapresiasi pihak LPTP dan Aqua Klaten setia mendampingi golongan arisannya hingga proses pengolahan limbah kotoran sapi. Termasuk skema instalasi biodigester juga telah disiapkan LPTP dan Aqua Klaten.

Saat ini, sebanyak 47 rumah tangga di Desa Mundu telah menggunakan bahan bakar biogas. Itu belum termasuk desa sekitar seperti Pomah dan Sudimoro.

"Program Biogas dari AQUA ini juga kami kembangkan di beberapa pabrik lain, seperti Bali dan Manado. Program ini lebih tepat untuk lokasi dimana memiliki aktivitas peternakan," ujar Rony Rusdiansyah, External Communication Danone Indonesia. *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X