Menbud Fadli Zon Ungkap Candi Plaosan Jadi Contoh lanskap Budaya yang Utuh

photo author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 07:30 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon berfoto di depan Candi Plaosan Lor usai peresmian pemugaran candi di Candi Plaosan Lor, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2025).  (ANTARA/Rahid Putra Laksana)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon berfoto di depan Candi Plaosan Lor usai peresmian pemugaran candi di Candi Plaosan Lor, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2025). (ANTARA/Rahid Putra Laksana)

HARIAN MERAPI - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut Candi Plaosan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sebagai contoh lanskap budaya yang utuh dan mencerminkan harmoni antara manusia, alam, serta nilai spiritual yang telah terbangun sejak berabad-abad lalu.

“Candi Plaosan adalah contoh lanskap budaya yang utuh, di mana ruang manusia, agama, dan alam saling menyapa, dikelilingi sungai, sawah, pemukiman tradisional, juga Gunung Merapi di utara dan Bukit Breksi di selatan,” kata Fadli pada peresmian candi perwara dan peletakan batu pertama pengembangan situs Candi Plaosan pada Kamis (23/10), sebagaimana dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Koleksi Menbud Fadli Zon Turut Dipajang di Pameran 'Kronik Ragam Budaya Indonesia' di Museum Benteng Vredeburg

Ia menjelaskan Plaosan merepresentasikan konsep mega diversity yang tidak hanya mencakup keanekaragaman hayati, tetapi juga kearifan ekologis serta tata hidup leluhur yang berorientasi pada keseimbangan antara alam dan manusia yang telah diajarkan sejak abad ke-9.

“Indonesia adalah mega diversity bukan hanya dari sisi biologi, tetapi juga dari kearifan ekologis dan tata hidup budaya dan leluhur kita telah lebih dulu mengajarkan keseimbangan antara alam dan manusia sebelum dunia menyebutnya sebagai sustainability atau keberlanjutan," katanya.

Ia menilai kawasan yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan itu masih sangat terbuka untuk dilakukan penataan secara berkelanjutan agar tidak hanya terjaga nilai sejarah dan spiritualnya, tetapi juga memberikan manfaat bagi edukasi, wisata, budaya, hingga ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Menpora Nyatakan Sikap usai Indonesia Terancam Batal Jadi Tuan Rumah Olimpiade Buntut Penolakan Atlet Israel: Sudah Sesuai UUD 1945

“Candi Plaosan yang tidak jauh dari Prambanan saya lihat masih sangat terbuka untuk dilakukan respons terutama penataan kawasan ini. Saya kira ini secara bertahap akan semakin kelihatan dalam waktu dekat,” tambahnya.

Fadli menegaskan bahwa pemajuan kebudayaan tidak sekadar dilakukan melalui pemugaran bangunan bersejarah, melainkan juga dengan merawat filosofi yang melatarbelakangi lahirnya peradaban tersebut.

Ia menyebut melalui Balai Pelestarian Wilayah X dan Museum dan Cagar Budaya (MCB), pemugaran Candi Perwara di Plaosan akan terus dilanjutkan sekaligus dikembangkan menjadi ruang hidup kebudayaan.

Baca Juga: Gus Romzi: Admin Ponpes Harus Lebih Aktif

Ia berharap upaya tersebut dapat menjadi peristiwa budaya yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan bangsa.

Di akhir pernyataannya, Fadli mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama berperan dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan nasional.

“Pelestarian kebudayaan harus menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi juga korporasi, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat. Ini adalah warisan milik kita semua,” tutupnya. *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X