Kepengurusan resmi dilantik, Paguyuban Treten Kelontong Madura Klaten diharapkan ikut majukan UMKM

photo author
- Kamis, 9 Oktober 2025 | 17:25 WIB
 Para pengurus dan anggota foto bersama usai pelantikan dan peresmian di Merapi Resto Klaten  (Dok. Paguyuban Kelontong )
Para pengurus dan anggota foto bersama usai pelantikan dan peresmian di Merapi Resto Klaten (Dok. Paguyuban Kelontong )

HARIAN MERAPI - Sejumlah pengurus Paguyuban Treten Kelontong Madura Klaten dilantik dan diresmikan di Merapi Resto Klaten Jawa Tengah, Kamis (9/10/2025).

Pelantikan sekaligus peresmian pengurus tersebut dilakukan oleh Dewan Pembina Paguyuban Treten Kelontong Madura Klaten, Indah Rahmawati SH MH, Jamhuri dan Ariyanto setelah sebelumnya mendapat pengesahan berupa Keputusan Menteri Hukum RI Nomor AHU-0006867.AH.01.07.Tahun 2025 tertanggal 14 Agustus 2025.

"Dengan pelantikan pengurus ini kami berharap warga Madura khususnya pedagang kelontong bisa bersatu dan bersinergi dengan Pemkab Klaten untuk bersama-sama dalam memajukan UMKM," ujar Andi Priyo Suharno, Ketua Paguyuban Treten Kelontong Madura Klaten kepada wartawan disela-sela pelantikan.

Selama ini keberadaan warung kelontong Madura ikut menggerakkan perekonomian warga masyarakat.

Baca Juga: Data Keracunan MBG akan dibuka ke publik, ini penjelasan Menkes

Karena hadirnya sejumlah usaha warung kelontong yang tersebar di beberapa wilayah di Klaten mampu menyerap tenaga kerja dan memudahkan masyarakat dalam mencari kebutuhan sehari-hari.

Hingga kini di wilayah Kabupaten Klaten sendiri ada sebanyak 150 pedagang kelontong Madura namun yang bergabung ke Paguyuban Treten Kelontong Madura Klaten tercatat ada sekitar 50 pedagang.

Sehingga ke depan bagi pedagang kelontong Madura yang belum menjadi anggota dan belum terwadahi dapat bergabung.

Pada prinsipnya paguyuban Treten sendiri terbuka bagi seluruh pedagang kelontong Madura meski saat ini kebanyakan berasal dari Kabupaten Sumenep dan Pamekasan.

Berdirinya paguyuban ini karena para pengurus ingin merangkul teman-teman perantau Madura di Kabupaten Klaten agar terjalin kerja sama antarpara pedagang kelontong maupun masyarakat Klaten.

Baca Juga: MBG terkait dengan HAM, ini yang dipantau Komnas HAM

"Jadi yang belum tergabung akan kita rangkul agar tidak terjadi gesekan-gesekan," terang Andi.

Dijelaskan, nama Treten dipakai sebagai nama paguyuban kelontong Madura yang memiliki arti saudara.

Sementara lambang paguyuban berupa kuda terbang diambil dari gambar Kabupaten Sumenep yang ditetapkan atas kesepakatan para anggota.

Sementara Pembina Paguyuban Treten Kelontong Madura Klaten, Jamhuri mengungkapkan, dengan terbentuknya paguyuban ini khususnya kelontong di Klaten pihkanya meminta agar para pengurus dan anggota selalu menjaga silaturahmi termasuk dengan masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X