Kejujuran Membawa Nikmat 7: Bahagianya Menyambut Kelahiran Buah Hati

photo author
- Kamis, 2 September 2021 | 10:18 WIB
Dina akhirnya melahirkan anak perempuan.   (Ilustrasi Sibhe)
Dina akhirnya melahirkan anak perempuan. (Ilustrasi Sibhe)

Sekalipun Surya merupakan anak asuh yang diambil dari saudara, namun sudah dianggap sebagai anak sendiri. Dengan demikian, keluarga Parno seperti keluarga yang banyak diidam-idamankan orang. Ayah, ibu, dengan dua anak laki-laki dan perempuan.

"Benar kan Parno apa saran saya dulu, kalau kamu mengangkat anak, pasti istrimu bisa hamil," kata Gito suatu saat.

"Ah itu kebetulan saja. Saya tak menganggap Surya hanya anak angkat. Dia juga anakku. Soal dia menjadi pancingan atau tidak, Wallahu A'lam Bishawab," kata Parno.

"Sangat baik kalau kamu menganggap Surya sebagai anak kandungmu, karena kamu tetap harus bersikap adil dan juga demi perkembangan psikologisnya. Tapi ingat, dalam hukum tetap saja tidak bisa disamakan dengan anak yang lahir dari rahim istrimu," kata Gito.

Baca Juga: Kunci Kebahagiaan adalah Qalbun Syakirun

"Ini harus jadi pemahamanmu sejak awal, dan juga Surya nanti jika sudah besar, agar tidak menimbulkan masalah. Banyak lho kasus menjadi pelik, jika nanti sudah menyangkut harta warisan. Jangankan yang saudara tiri, sedang saudara kandung saja bisa bertengkar gara-gara harta."

"Dan Allah tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar)" (QS al-Ahzaab: 4).

"Terima kasih Git pencerahannya, akan saya camkan itu."

Begitulah, kehidupan keluarga Parno pun berjalan dengan penuh kebahagiaan. Surya dan Putri yang berselisih lima tahun berkembang layaknya saudara kandung saja. Surya selalu melindungi Putri karena merasa dirinya laki-laki dan lebih tua. Sementara Putri pun terbiasa merasa aman jika ada Surya, karena ada orang yang melindungi jika diejek teman-temannya.

Baca Juga: Arwah Gentayangan Jadi Tumbal Siluman Kuda

Hingga suatu saat muncul kejadian yang mengubah segalanya. Putri menangis tersedu-sedu, karena dikerjain Joko (bukan nama sebenarnya) yang juga teman sepermainan Surya.

Merasa iba, Surya mencoba membela Putri. Tapi akhirnya malah Surya dengan Joko yang bertengkar hebat, sampai terucap kata-kata yang bagi Surya seperti geledek menyambar kepalanya.

"Dasar anak pungut tak tahu diri," kata Joko dengan nada tinggi.

Seketika Surya terdiam, tak percaya dengan kata-kata yang diucapkan Joko. (Bersambung)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X