syiar

Harta Itu Dibutuhkan, Berikut Empat Sikap Muslim Terhadap Harta

Senin, 6 Juni 2022 | 07:24 WIB
Ilustrasi harta benda (Michael Steinberg/Pexels )

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, kepikunan, terlilit hutang, dan dari kesalahan dan dari fitnah neraka serta siksa neraka, dan dari fitnah kubur dan siksa kubur dan dari buruknya fitnah kekayaan dan dari buruknya fitnah kefakiran serta fitnah Al-Masih Ad Dajjal.” (Muttafaqqun ‘alaih)1

Doa Nabi yang mengisyaratkan bahwa pada kekayaan ada fitnah dan pada kemiskinan juga terdapat fitnah.

2. Pujian bukan hanya pada kemiskinan, malinkan kekayaan juga dipuji.

Sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa di antara ujian yang berupa keburukan adalah ujian dengan kemiskinan, kekurangan, sakit, dan musibah; adapun ujian berupa kebaikan yaitu dengan kekayaan, kesehatan, kenikmatan, dan anugerah dari Allah SWT.

Dalam surah Al-Anbiya' ayat 35 disebutkan

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan di Depan Cafe Holywings Jogja, Keluarga: Korban Dikeroyok 20 Orang, Ada Oknum Polisi!

Ayat tersebut seakan-akan Allah mengabarkan bahwa semua manusia yang hidup akan mati, dan sesungguhnya apa yang kita hadapai baik itu berupa kesulitan dan kemudahan, kesempitan dan kelapangan, dan kemiskinan dan kekayaan merupakan ujian yang kita akan dikembalikan kepada Allah SWT dan akan dimintai pertanggungjawaban

Umar bin Khattab pernah menyampaikan bahwa ujian tidak hanya pada kemiskinan tetapi juga kekayaan. Maka itu ketika disuruh orang muslim memilih menjadi orang kaya bersyukur atau miskin bersabar, biasanya akan memilih menjadi orang kaya bersyukur.

Yang perlu dipahami kebanyak orang diuji kekayaan tidak lulus, dan diuji kemiskinan bisa lulus. Rosulullah saat isrok mijroj melihat penghuni surga, kebanyak penghuninya orang miskin. dan dineraka orang kaya.

Sehingga jika saat ini dalam kemiskinan harus bersyukur kepada Allah SWT ,karena bisa jadi kemiskinan itu akan mengantarkan ke surga Allah.

Baca Juga: Berikan Kesaksian atas Kebaikan Eril Semasa Hidup, Ridwan Kamil Tunaikan Kewajibannya Sebagai Ayah

3. Harus mengingat bahwa memburu harta adalah sesuatu yang tidak akan pernah selesai dan tidak ada tujuan yang bisa dicapai.

Seorang manusia yang mencari harta, akan senantiasa haus untuk meraih harta sebanyak-banyaknya. Dan ini telah ditegaskan oleh Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Imam Muslim. Hadits ini dari Ibnu ‘Abbas

“Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua bukit (dalam riwayat yang lain: dua bukit bukit emas), niscaya ia akan mencari untuk mendapatkan bukit yang ketiga, dan tidaklah perut anak Adam itu puas kecuali jika telah dipenuhi dengan tanah, dan Allah menerima taubat siapa saja yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Halaman:

Tags

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB