syiar

7 Cara Mengenal Allah Melalui Alam Semesta Menurut Buya Hamka, Ini Tanda-Tanda Kaum Berakal

Minggu, 23 Januari 2022 | 09:30 WIB
Ilustrasi (foto : Frans Van Heerden / Pexels)


Dan dalam lautan yang tiga perempat itu, baru berapa yang terukur dan baru berapa yang diketahui. Tiap terbuka rahasia yang baru, ternyatalah bahwa di belakangnya berlapis-lapis lagi rahasia kejadian yang lain.

Baca Juga: Prof Zubairi Djoerban Ingatkan Risiko Kematian Pasien Varian Omicron, Percepat Vaksinasi Lengkap dan Booster


Untuk mengetahui itu, hanya akal manusia jua yang berguna. Beribu-ribu universitas didirikan bagi penyelidikan rahasia bumi, maka semuanya mengagumkan. Mungkinkah semuanya itu terjadi dengan kebetulan?


Apakah adanya belerang, minyak tanah, emas, perak dan segala macam logam, garam dan lain-lain itu terjadi tidak teratur? Ilmu telah mengatakan bahwa semuanya itu teratur. Kalau tidak teratur, tidaklah dia menjadi ilmu!


3. Adanya perubahan malam dan siang.
"Pergiliran bumi mengelilingi matahari dalam falaknya sendiri yang menimbulkan hisab atau hitungan yang tepat, sampai dapat membagi tahun, bulan, hari dan jam dan minit serta detik.

Baca Juga: Pasien Konfirmasi Omicron Bisa Isoman, Ini Syaratnya


Sampai dapat mengetahui peredaran musim dalam setahun, sampai manusia hidup di dunia mencocokkan diri dengan edaran malam dan siang itu, sampai manusia mencatat apa yang menurut sejarah; baik sejarah umat manusia seluruhnya, atau sejarah bangsa naik / berjaya dan bangsa yang punah, atau sejarah orang seorang mulai lahirnya, hidup dan matinya.


Teratur edaran malam dan siang itu karena teratur peredaran bumi dan perjalanan matahari, sampai orang dapat menerka akan terjadi gerhana matahari 1000 tahun lagi, bahkan 100000 tahun lagi. Dapat manusia memastikannya dengan ilmu, bukan urusan tenung yang gaib, karena sangat teraturnya. Mungkinkah peraturan yang seperti ini terjadi sendirinya dengan tidak ada Yang mengatur?


4. Dan kapal yang berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi manusia.
Menurut Buya Hamka, sejak zaman purbakala manusia telah tahu membuat kapal. Makanya mereka berani membuat kapal, walaupun pada mulanya sangat sederhana sekali.

Baca Juga: Suami Bunuh Istri Gara-gara Ingin Poliandri
Ini karena kepada manusia telah diberikan pengetahuan tentang peredaran angin dan kegunaan laut. Dengan kapal itu manusiapun mengenal akan manusia di pulau dan benua lain dan terjadilah perhubungan antara manusia karena pertukaran keperluan hidup.


5. Memperhatikan "Dan apa yang diturunkan Allah dari langit dari pada air, maka dihidupkan-Nya dengan (air) itu bumi sesudah matinya, seraya disebarkanNya padanya dari tiap-tiap jenis binatang."


Di sini secara pendek diterangkan kepentingan air hujan, menghidupkan bumi yang telah mati. Bila hujan datang bumi itupun hidup kembali. Tumbuhlah segala macam tumbuh-tumbuhan karena adanya air hujan.


Air hujan yang meresap ke bawah tanah, kelak menjadi telaga.
6. Memperhatikan "Dan peredaran angin."

Baca Juga: Kapolrestabes Medan Dicopot Diisukan Gara-gara Suap Istri Bandar Narkoba, Kapolda Sumut Membantah


Yang disebut di zaman kita ini peredaran cuaca. Bahkan kepandaian manusia di zaman modern, dalam rangka penyelidikan geofisika telah dapat mengetahui peredaran ke timur dan ke baratnya, ke utara dan ke selatannya, menentukan pada jam sekian akan keras angin, pada jam sekian udara agak panas sedikit, dan jam sekian akan turun hujan.

Halaman:

Tags

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB