Kesempurnaan Iman kepada Allah Bisa Hilang Seketika karena Mengabaikan Perkara Ini

harianmerapi.com - Beriman pada Allah adalah hal yang utama dalam Islam. Selain beriman pada Allah ada keimanan lain dalam Islam.

Keimanan ini disebut rukun Iman dalam Islam. Ada enam yang harus diimani, dan saling berkaitan atau tidak bisa dipisah-pisahkan. Ulama menyebut merupakan syarat mutlak.

Lima keimanan yang lain, berdasar hadits nabi Muhammadi yang diriwayatkan oleh Muslim, sebagaimana ditulis di Kitab al-Iman, Bab Bayan Arkan at-Islam wa al-Iman, yakni iman pada malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rosul-rosul Allah, Hari Khir dan takdir baik dan buruk.

Baca Juga: Menegakkan Niat yang Benar dalam Islam, Ini Akibatnya Jika Niat Salah

Lantas apa iman itu? Sedikit penjelasan ada ada di buku Induk Akidah Islam yang disyarahkan Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dan di bukukan Syaikh Fahd bin Nashir bin lhrahim as-Sulaiman.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menuliskan iman dari segi bahasa menurut banyak kalangan adalah membenarkan. "Aku membenarkan dan aku beriman adalah satu makna."

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa pendapat tersebut tidak shahih. Akan tetapi yang shahih, iman menurut bahasa adalah menetapkan sesuatu karena membenarkannya.

Baca Juga: Istri Pulang ke Rumah Orang Tuanya, Begini Cara Menjemputnya Menurut Buya Yahya

Buktinya adalah, bahwa anda berkata, "Aku beriman kepada ini, atau aku menetapkan ini atau aku membenarkan fulan, dan Anda tidak berkata aku beriman kepada fulan."