HARIAN MERAPI - Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan sebagai pedoman hidup serta petunjuk menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Quran merupakan ibadah yang sangat mulia.
Membaca Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, mendapatkan syafaat di hari kiamat, hati menjadi tenang, dan dijauhkan dari penyakit hati. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Keutamaan membaca Al-Qur’an tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga
membawa ketenangan dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa keutamaan membaca Al-Quran berdasarkan dalil-dalil dari Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
Baca Juga: Masih eksis hingga kini, Komunitas KUD Kabupaten Sleman harap Kopdes Merah Putih bisa bersinergi
Pertama, ahli Al-Qur’an dicintai Allah dan Rasul-Nya. Hadits Nabi Muhammad SAW: “Siapa
saja senang dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka hendaklah dia membaca di mushaf (Al-Qur’an).”
(HR. Ibnu Syahin).
Kedua, mulia karena Al-Qur’an. Hadits Nabi Muhammad SAW: “Allah mengangkat dengan
Kitab (Al-Qur’an) ini beberapa kaum dan merendahkan dengannya pula beberapa kaum lain.” (HR. Muslim).
Ketiga, jihad Al-Qur’an lebih utama dari jihad pedang. Firman Allah SWT: “Janganlah
engkau taati orang-orang kafir dan berjihadlah menghadapi mereka dengannya (Al-Qur'an) dengan (semangat) jihad yang besar.” (QS. Al-Furqan; 25:52).
Keempat, syafaat Al-Qur’an bagi ahli Al-Qur’an. Hadits Nabi Muhammad SAW: “Puasa dan
Al-Qur’an memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rab-ku,
sesungguhnya aku telah menahannya makan dan syahwat di siang hari, maka berilah aku syafaat untuknya, dan Al-Qur’an berkata, ‘aku telah menahannya tidur di malam hari, maka berilah aku syafaat untuknya.’ Lalu keduanya diizinkan memberi syafaat.” (HR. Ahmad).
Baca Juga: RUU KUHAP Berpotensi Mereduksi Fungsi Pemberantasan Korupsi, Ini Penjelasan Ketua KPK
Kelima, ahli Al-Qur’an kebanggaan Allah SWT. Hadits Nabi Mumammad SAW: “Tidaklah
suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajari di antara mereka, melainkan turun kepada mereka ketenangan, dinaungi rahmat, diliputi para Malaikat, dan dibanggakan Allah di kalangan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).
Keenam, perbedaan jauh ahli Al-Qur’an dengan selainnya. Hadits Nabi Muhammad SAW:
“Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur’an seperti buah uthrujah (sejenis lemon) yang aromanya wangi dan rasanya enak, dan perumpamaan orang beriman tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak beraroma dan rasanya manis. Perumpaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti raihanah yang aromanya wangi tetapi rasanya pahit, dan pertumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti hanzholah yang tidak beraroma dan rasanya pahit.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih).
Ketujuh, anjuran iri kepada ahli Al-Qur’an. Hadits Nabi Mumammad SAW: “Tidak boleh iri
kecuali kepada dua orang, yaitu seseorang yang Allah beri Al-Qur’an kemudian dia shalat dengannya di malam dan siang hari, dan seseorang yang diberi Allah harta kemudian dia sedekahkan di malam dan siang hari.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih).
Kedelapan, sebagai syafaat pada Hari Kiamat kelak. Rasulullah Mumammad SAW bersabda:
''Bacalah olehmu sekalian Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an itu akan menjadi
syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari kiamat.'' (HR Muslim).
Kesembilan, mendapatkan kebaikan berlipat ganda. Hadits Nabi Muhammad SAW:
''Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu
kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.'' (HR. At-Tirmidzi).