HARIAN MERAPI - Etos kerja dalam Islam adalah konsep yang menekankan pentingnya bekerja keras, profesionalisme, dan integritas dalam melakukan pekerjaan. Beberapa prinsip etos kerja dalam Islam:
(1) Ikhlas: Bekerja dengan niat yang ikhlas dan semata-mata untuk mencari ridho Allah, (2) Profesionalisme: Melakukan pekerjaan dengan baik dan profesional, serta terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan,
(3) Amanah: Menjalankan pekerjaan dengan amanah dan bertanggung jawab, serta menjaga kepercayaan yang diberikan, (4) Keadilan: Bekerja dengan adil dan tidak memihak, serta memperlakukan semua orang dengan sama, dan (5) Kerja keras: Bekerja keras dan tidak malas-malasan, serta berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik.
Membangun etos kerja dalam Islam dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti: (1)
Menanamkan niat yang ikhlas: Bekerja dengan niat yang ikhlas dan semata-mata untuk mencari
ridho Allah,
(2) Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan: Terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi lebih profesional dan kompeten, (3) Menjalankan amanah:
Menjalankan pekerjaan dengan amanah dan bertanggung jawab, serta menjaga kepercayaan yang diberikan,
(4) Mengembangkan sikap profesional: Bekerja dengan profesionalisme dan tidak memihak, serta memperlakukan semua orang dengan sama, (5) Menghindari kemalasan: Bekerja
keras dan tidak malas-malasan, serta berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik, dan
(6) Mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab: Menyadari bahwa pekerjaan adalah amanah dari Allah dan memiliki tanggung jawab yang besar.
Baca Juga: Ini pentingnya mengajarkan anak menghadapi situasi darurat saat bermain
Al-Quran menjadi pedoman hidup umat muslim untuk menjalani keseharian di dunia
berdasarkan anjuran Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kitab suci tersebut,
terdapat banyak sekali ayat untuk dijadikan pedoman, salah satunya tentang etos kerja.
Ayat-ayat berikut ini dapat dijadikan sebagai sumber motivasi bagi umat muslim untuk senantiasa bekerja keras dalam menghadapi kesehariannya; yakni:
Pertama, manakala salat wajib telah dilaksanakan, maka bertebaranlah di bumi, kembali bekerja dan berbisnis; carilah karunia Allah, rezeki yang halal, berkah, dan melimpah dan ingatlah Allah banyak-banyak ketika salat maupun ketika bekerja atau berbisnis agar kamu beruntung, menjadi pribadi yang seimbang, serta sehat mental dan fisik.
Firman allah SWT: ''Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung'' (QS. Al-
Jumu’ah; 62:10).
Baca Juga: Tradisi dan upacara adat Wahyu Kliyu di Jatipuro, konon sebaran apem untuk tolak balak
Kedua, mintalah rezeki kepada Sang Maha Pemberi rezeki, yakni Allah SWT. Firman Allah
SWT: “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala dan kamu
membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah tidak mampu memberikan rezeki kepadamu. Maka, mintalah rezeki dari sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabut; 29:17).