HARIAN MERAPI - Akhlak mahmudah adalah sifat-sifat baik yang membawa kemuliaan diri dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang bersumber
dari Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi melalui buku Akhlak Islam mendefinisikan akhlak sebagai karakter, tabiat, marwah, dan agama. Secara bahasa, arti akhlak ialah tingkah laku, tabiat, atau perangai.
Baca Juga: Istimewa, susunan tubuh manusi seperti susunan falak dan gugusan bintang
Kemuliaan diri adalah suatu keadaan di mana seseorang memiliki harga diri yang tinggi,
kepercayaan diri yang kuat, dan kesadaran akan nilai-nilai yang baik. Kemuliaan diri dapat diperoleh melalui: (1) Pengembangan diri: Pengembangan diri melalui pendidikan, pengalaman, dan refleksi dapat membantu seseorang meningkatkan kemuliaan diri, (2) Praktik nilai-nilai baik:
Praktik nilai-nilai baik seperti jujur, sabar, dan rendah hati dapat membantu seseorang meningkatkan kemuliaan diri, dan (3) Hubungan yang baik: Hubungan yang baik dengan orang lain dapat membantu seseorang meningkatkan kemuliaan diri.
Akhlak mahmudah dapat membawa kemuliaan diri dan meningkatkan kualitas hidup
seseorang dengan cara: (1) Meningkatkan kepercayaan diri. Akhlak mahmudah dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri seseorang, (2) Membangun hubungan baik.
Akhlak mahmudah dapat membangun hubungan baik dengan orang lain dan meningkatkan kesadaran akan peran dalam masyarakat, (3) Meningkatkan kesadaran spiritual. Akhlak mahmudah dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan hubungan dengan Tuhan, dan (4) Membawa kebahagiaan. Akhlak mahmudah dapat membawa kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Baca Juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Green Financing BRI Terus Tumbuh Capai Rp89,9 Triliun
Dalil mengenai akhlak pembawa kemuliaan hidup ini tertera dalam banyak ayat Al-Qur’an,
di antaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, bersyukur kepada-Nya. Firman Allah SWT: ''Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku,'' (QS. Al-Baqarah; 2:152).
Atas semua kenikmatan dari-Nya, Allah menyuruh kaum muslim untuk selalu mengingat dan mensyukurinya. Sebaliknya, janganlah mereka mengkufuri nikmat-Nya dengan menyia-nyiakan dan mempergunakannya di luar garis-garis yang telah ditentukan-Nya.
Kedua, bersabar atas ujian dari-Nya. Firman Allah SWT: ''Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar,'' (QS. Al-Baqarah; 2:153). Tidak saja melimpahkan nikmat-Nya, Allah juga menimpakan
berbagai cobaan kepada orang yang beriman. Karena itu, Allah meminta mereka bersabar dan terus melaksanakan salat.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Gelar Job Fair di Gedung Pamungkas, Sediakan 1.668 Lowongan Kerja
Ketiga, jadilah pribadi pemaaf. Firman Allah SWT: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang
mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.'' (QS. Al-A’raf; 7:199).