Jadilah engkau wahai Nabi Muhammad dan juga umatmu orang yang pemaaf, dan tidak meminta
sesuatu yang akan menyulitkan orang lain dan suruhlah orang mengerjakan dan mengucapkan yang makruf, berupa kebajikan yang dipandang baik oleh akal, agama dan tradisi masyarakat, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh, teruslah melangkah dalam berdakwah.
Keempat, perbanyak dzikrullah. Firman Allah SWT: ''Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.'' (QS. Al-'Ankabût; 29:45).
Kelima, yakin akan pertolongan-Nya. Firman Allah SWT: ''Dan (ingatlah kisah) Ayub,
ketika ia menyeru Tuhannya: '(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang'.'' (QS. Al-Anbiya; 21:83).
Dengan ayat ini Allah mengingatkan Rasul-Nya dan kaum muslimin kepada kisah Nabi Ayyub AS yang ditimpa suatu penyakit yang berat sehingga berdoa memohon pertolongan Tuhannya untuk melenyapkan penyakitnya itu, karena ia yakin bahwa Allah amat penyayang dan Maha Penolong umat-Nya.
Keenam, optimis akan pertolongan-Nya. Firman Allah SWT: ''Hai anak-anakku, pergilah
kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.'' (QS. Yusuf; 12:87).
Orang-orang yang beriman harus dengan rela penuh ikhlas menerima takdir dari Allah SWT
dengan keyakinan bahwa suatu saat nanti Allah akan menghilangkan semua kesulitan itu,
sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman.
*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasihat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Daerah Istimewa Yogyakarta,
Dewan Pakar BP4 Kota Yogyakarta