HARIAN MERAPI - Di tengah masifnya pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh daerah di Indonesia, keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) warisan zaman Orde Baru (ORBA) semakin terpinggirkan.
Padahal, Koperasi Unit Desa atau KUD yang di zaman Orde Baru begitu berkembang dan diakui sangat membantu masyarakat, hingga kini masih eksis.
Di Kabupaten Sleman, Koperasi Unit Desa KUD peninggalan zaman Orde Baru Presiden Soeharto itu masih lestari, bahkan punya forum komunitas yang setiap tahun menggelar peringatan Hari Koperasi pada tanggal 12 Juli.
Forum Komunitas KUD sekabupaten Sleman, bahkan juga selalu menggelar peringatan Hari Koperasi di lokasi yang sangat bersejarah, namun sayangnya tak banyak orang yang mengetahui.
Lokasi itu adalah sebuah monumen yang disebut Tetenger Pengembangan KUD, yang berada di pinggir jalan Raya Klangon-Tempel. Tepatnya di Padukuhan Cemoro, Kalurahan Sumberejo, Kapanewon Tempel.
Tetenger Pengembangan KUD itu merupakan bangunan bersejarah, saksi bisu geliat koperasi unit desa yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto sejak tahun 1969.
Sekretaris Puskud Metaram DIY Tugiman MIP, mengungkapkan Tetenger Pengembangan KUD yang diresmikan oleh Presdien Soeharto pada tahun 1995 itu selama bertahun-tahun dibiarkan terbengkalai.
"Tetenger itu kemudian direstorasi dan diresmikan kembali pada tahun 2022 oleh Bupati Sleman Sri Kustini," kata Tugiman, saat ditemui di sela acara peringatan Hari Koperasi, belum lama ini.
Dia mengatakan, pada tahun 1970 untuk pertama kalinya KUD didirikan di Padukuhan Cemoro, bersama Badan Usaha Unit Desa (BUUD).
"Waktu itu bersama-sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), KUD dan BUUD beroperasi dengan program utama di bidang pertanian," ungkapnya.
Tugiman mengatakan, program pertanian itu menjadi prioritas Presiden Soeharto karena ingin mencapau swasembada beras.
Baca Juga: 23 Koperasi Kelurahan Merah Putih di Salatiga mulai beroperasi