harianmerapi.com - Kawasan yang berada di paling ujung wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, membutuhkan simbol yang dapat dengan mudah dikenal sebagai penanda wilayah NKRI.
Salah satunya dengan mendirikan patung tokoh yang begitu familier dalam sejarah kemerdekaan republik ini yaitu salah seorang tokoh Proklamator Ir. Soekarno.
Sebenarnya Dwi Tunggal Proklamator bangsa ini adalah Soekarno-Hatta yang sudah diabadikan dalam monumen Proklamasi di jalan Kebangsaan Jakarta dan sebagai nama bandar udara internasional Soekarno-Hatta (Soeta) Cengkareng.
Sehingga pemasangan patung Soekarno di sejumlah perbatasan di ujung wilayah NKRI merupakan bagian dari simbol filosofi kebangsaan negara ini.
"Soekarno itu seorang orator yang memiliki karakteristik berkharisma sehingga dalam setiap pidatonya selalu memiliki ciri khas dan itu sangat melekat dalam benak generasi ke generasi," tutur Yusman ketika ditemui harianmerapi.com di studionya Tegal Senggotan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Selasa (24/5/2022).
Dalam pandangan suami Murtri Yuni Arnawati ini, Soekarno memiliki ciri khas dalam setiap berorasi dengan intonasi suara serta gerak tubuh atau gestur yang mampu memikat khalayaknya.
Baca Juga: Polres Temanggung Tangkap Dua Pelaku Penganiayaan dan Perampasan HP
Sehingga dengan memotret satu gerakan tubuh yang menjadi kebiasaan dalam berorasi, seperti adegan menunjuk misalnya orang akan mudah mengingat pahlawan yang sekaligus proklamator bangsa ini.
Artikel Terkait
50 Lukisan dan Patung Karya Daniel Kho Dipamerkan di Studio Kalahan Gamping Bertema,‘Mboh’
Yusman dan Galeri Kopi Macan Fasilitasi Pameran Gratis untuk Menggiatkan Kehidupan Berkesenian di Yogyakarta
Bupati Bantul Resmikan Gedung SDIT Salsabila dan Dibukanya Klinik Utama Al Muthi'in
Bakti Sosial Bangun Masjid Al Mukaromah, FAKI Bantul Perkuat Umat Islam Tangkal Faham Komunis
Miliki Museum Tani Jawa, Anggota DPRD Bantul Dukung Pengembangan Wisata Tani di Kebonagung Imogiri