budaya

Pentas seni Kangen Selasa Wagen menampilkan potensi unggulan desa wisata di DIY, digelar rutin setiap 35 hari

Minggu, 25 September 2022 | 10:17 WIB
Penonton antusias terlibat dalam Kangen Selasa Wagen (Disbud DIY)

HARIAN MERAPI - Pelaku seni dari 11 desa budaya DIY berkumpul jadi satu dalam gelaran pentas seni budaya Kangen Selasa Wagen yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY di Monumen SO 1 Maret di kawasan Malioboro, Selasa (20/9/2022).

Secara bergantian mereka menyajikan pertunjukan pentas seni unggulan dari daerah masing-masing.

Mengawali gelaran Pentas Seni Desa Budaya yakni Desa Sendangsari Bantul yang menyajikan Sang Tibra Jayasri,

Baca Juga: Pasca G30S PKI 1965 negara tak sempat lakukan pembangunan hingga muncul tiga tuntutan ini

Desa Ambarketawang Sleman menyajikan Sendratari Manunggaling Kawula, Desa Caturharjo Sleman dengan persembahan Langen Asmoro,

Desa Wonokerto Sleman dengan persembahan Tari Klentingan, Desa Sitimulyo Bantul menampilkan Jathilan Keprajuritan Mangun Nagoro,

Desa Beji Ngawen Gunungkidul menampilkan Sendratari Nggembel, Desa Semin Gunung Kidul menampilkan Tari Tayub,

Desa Sendangsari Kulon Progo menyajikan Seni Panjidor, Kalurahan Kricak Yogyakarta menyajikan Turonggo Lor Negara,

Desa Katongan Gunung Kidul dengan Srandul, dan Desa Tuksono Kulonprogo dengan Tari Oglek.

Turut hadir dalam acara tersebut jajaran Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Tim Monitoring, Ketua Desa Budaya di DIY, Budiharjo selaku pemerhati Budaya, pelaku seni, pelaku UMKM dan Tim Kuliner dan Kerajinan desa budaya.

Baca Juga: Pengalaman misteri Pak Kohar kolektor barang antik, saat membeli lemari kuno dari kayu jati tiga pintu

Pentas Seni Desa Budaya bertemakan Gumregah menyajikan pertunjukan dan pameran yang diikuti oleh 11 desa budaya dari 76 desa budaya di DIY.

Pentas Seni Desa Budaya sendiri merupakan gelar seni unggulan yang tetap menjaga eksistensi dan pemberdayaan kesenian tradisional menjadi sebuah atraksi budaya dengan tidak mengubah nilai-nilai esensial kesenian yang dikemas menarik sehingga dapat disaksikan masyarakat.

Hal tersebut diungkap Dra. Y. Eni Lestari Rahayu selaku Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY saat membuka gelaran Kangen Selasa Wagen.

“Tema Gumregah dikutip dari falsafah jawa yang penuh dengan makna semangat kebangkitan. Yang dimaksud adalah semangat untuk bangkit, kebulatan tekad dalam setiap diri pribadi untuk bangkit dan semangat dan optimisme."

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB