GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta merasa bangga atas capaian yang diperoleh Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Gunungkidul yang mampu meraih 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Sebagai kampus pendamping, prestasi yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut dapat menjadi pemicu dan semangat bagi masyarakat Tepus sebagai desa wisata yang berpotensi untuk terus dikembangkan dan menjadi daya tarik wisatawan.
Prestasi itu disambut baik oleh masyarakat dengan menggelar berbagai kesenian tradisional sebagai bentuk promosi potensi kekayaan budaya Desa Wisata Tepus. Sekaligus perayaan pencapaian prestasi yang telah diterima dari Kemenparekraf.
Baca Juga: Tiga orang pejabat BPN ditangkap polisi, diduga terlibat mafia tanah, ini mereka
“Masyarakat Tepus sangat antusias untuk terus mengembangkan wilayahnya sebagai desa wisata unggulan,” kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Hary Hermawan, Kamis (14/7/2022).
Menurut Hary, kegiatan tersebut telah dilaksanakan selama 10 hari mulai 2 Juli sampai 11 Juli 2022. Kegiatannya resmi dibuka oleh Wakil Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto.
Dijelaskan, rangkaian acara dalam gelar kesenian selama 10 hari dimeriahkan dengan pertunjukan seni khas Gunungkidul meliputi Pameran UMKM Gunungkidul, pameran bonsai, Ketoprak Krido Budoyo, Jathilan Klumpit, Jathilan Tegalrewu, Reog Ponorogo Tepus III, Jathilan Tepus I, Jathilan Tepus II, Jathilan Pudak, Jathilan Jeruk, Ketoprak Blekonang.
Baca Juga: Prostitusi online, mucikari terjerat hukum, lelaki hidung belang melenggang
“Kami selaku pendamping Desa Wisata Tepus turut bangga atas prestasi yang telah diraih Desa Wisata Tepus sebagai nominasi 50 besar ADWI 2022. Melalui event saya berharap dapat menjadi motivasi Desa Wisata Tepus agar dapat terus meningkatkan pengembangan pariwisata pada masa yang akan datang,” katanya.
Sekolah Tinggi pariwisata AMPTA, lanjut Hary, berkomitmen untuk terus mendampingi Desa Wisata Tepus dalam pengembangan potensi wisata. Diantara program kerjasama yang akan dilaksanakan adalah pengembangan konservasi penyu, pengembangan budidaya bonsai santigi dan penanaman di pesisir Pantai Selatan bersama masyarakat.
Artikel Terkait
Telaga Biru Jayawijaya Papua Dianggap Kawasan Keramat, Warga Tak Mengizinkan Jadi Objek Wisata
Pengalaman misteri Mas Min ketika pulang wisata dari Tebing Breksi bersama keluarga melewati Candi Barongan
Pemkab Sleman Studi Tiru ke Desa Wisata Pujon Kidul Malang, Ini Alasannya...
Dispar DIY gelar sosialisasi CHSE di Desa Wisata Gamol Balecatur Gamping Sleman
Optimalkan Usaha Sistem Digital, Para Pelaku Usaha Wisata di Gunungkidul Dilatih Digitalisasi