budaya

Cagar Budaya Jembatan Mbeling di atas Sungai Progo, selesai dibangun pada 6 Juli 1887

Sabtu, 21 Desember 2024 | 19:30 WIB
Jembatan kereta api pertama yang dibangun di atas Sungai Progo. Sumber: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Kemdikbud.go.id)

HARIAN MERAPI - Banyak cagar budaya yang bisa kita temukan di daerah Yogykarta dan sekitarnya.

Salah satunya adalah jembatan Kereta Api di Sungai Progo (Jembatan Mbeling) yang membentang di atas Sungai Progo.

Secara administratif jembatan ini berada di dua wilayah kabupaten. Tepatnya terletak di Desa Banguncipto, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo dan Desa Argosari, Kapanewon Sedayu, Bantul.

Baca Juga: Teliti sebelum membeli, BPOM amankan puluhan ribu barang kedaluwarsa jelang Nataru

Struktur Cagar Budaya Jembatan Kereta Api di Sungai Progo dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api dari Yogyakarta menuju ke arah barat.

Dilansir dari laman kemdikbud.go,id, jembatan ini selesai dibangun pada 6 Juli 1887 (De Locomotief, 7 Juli 1887).

Jalur kereta ke arah barat ini mengarah ke Cilacap sebagai transportasi pengangkutan barang ke Pelabuhan Cilacap dan merupakan lanjutan dari jalur kereta api dari Bandung menuju Cilacap yang pernah diusulkan oleh Pieter Philip van Bosse.

Bentuk jembatan pada awalnya berbeda dengan bentuk yang sekarang.
Setelah hampir 40 tahun digunakan, muncul kekhawatiran terkait kondisi jembatan kereta ini.

Baca Juga: Ketua FKUB Salatiga: 100 Banser Bakal Dilibatkan Pengamanan Puncak Perayaan Natal, Polres Salatiga Kerahkan 222 Polisi dalam Operasi Lilin Candi 2024

Bahkan ada anggapan bahwa jembatan harus diganti yang baru atau setidaknya diperbaiki terutama bagian pondasi dan rangka besinya (Het Nieuws van den dag Voor Nederlandsch-Indie, 18 Januari 1930).

Pada tahun 1930, Staats Spoorwegen (SS) atau Perusahaan Negara Kereta Api Hindia Belanda, memutuskan untuk membangun jembatan baru guna menggantikan jembatan lama yang sudah digunakan sejak 1887.

Jembatan ini menghubungkan jalur kereta api Bandung-Yogyakarta. Jembatan baru dibangun karena setelah dilakukan pemeriksaan, kekuatan pilar dan pondasi jembatan lama berkurang (Het Nieuws van den dag Voor Nederlandsch-Indie , 18 Januari 1930).

Jembatan baru dibangun di sebelah utara jembatan lama dengan bentuk yang sebelumnya belum pernah ada di Hindia Belanda, yakni berbentuk setengah lengkung dan terbuat dari besi baja.

Baca Juga: Wanita memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik dan adil

Besi-besi baja tersebut dibuat oleh Koninklijke Nederlandsche Machinefabriek v/h E.H. Begemann dari Belanda (De Nieuwe Koerier, 15 Januari 1931).

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB