HARIAN MERAPI- Pada zaman Kerajaan Majapahit, di telatah paling timur Pulau Jawa tepatnya di Banyuwangi yang dulu dikenal dengan kerajaan Blambangan ada tokoh raja sakti mandraguna berjuluk Prabu Minak Jinggo.
Konon raja satu ini sebelumnya mengabdi sebagai punggawa di Majapahit dan memiliki pusaka ampuh beruwujud 'Gada Wesi Kuning' yang terkenal dipukulkan ke batu besar bisa ambyar dan pecah apalagi hanya manusia.
Minak Jingga mbalela dari Majapahit karena sakit hati dan ia memiliki dua istri bernama Wahita dan Puyengan.
Baca Juga: Pernah Anda menonton Film Dalam Berpisah Kita Bersama, ternyata banyak ditonton di Bioskop Online
Pasukan Majapahit tidak mampu untuk menaklukkan Minak Jingga ini, setiap menyerang langsung kocar kacir tunggang langgang balik kanan ke Majapahit kalah dari pasukan Blambangan.
Dadi sejumlah cerita yanv dirangkum mengisahkan, Prabu Minak Jingga ini tidak mempan senjata dan kebal bahkan saat ditusuk senjata keris, Minak Jingga malah tertawa dan menantang.
Pemberontakan Minak Jingga ini membuat pusing dan bingung Raja Majapahit, Ratu Kencana Wungu.
Baca Juga: Berkas Perkara Haris Azhar dan Fatia Dinyatakan Lengkap
Alkisah, dari cerita Damarwulan dan Anjasmara, lalu Majapahit memerintahkan abdi Damarwulan yang selama ini ikut Patih Lohgender untuk berangkat ke Blambangan menaklukkan Minak Jingga yang sakti.
Damarwulan seorang laki-laki tampan dan memiliki krida perang dan ilmu yang tinggi, tetapi begitu berhadapan dengan Minak Jingga, ia pun kalah menyingkir dari Blambangan.
Damarwulan memutar otak dan akhirnya ia menyamar menjadi abdi dalem di Blambangan dan bertemu dua istri Minak Jingga, bernama Wahita dan Puyengan.
Baca Juga: Gajah Sekar Koleksi Semarang Zoo Mati di Umur 67 Tahun, Ini Penyebabnya
Tentu keduanya jatuh hati (cinta) kepada Damarwulan yang memang diceritakan sangat tampan itu.
Damarwulan janji akan menikahi keduanya apabila bisa mencuri senjata ampuh Gada Wesi Kuning milik Minak Jingga.
Kedua wanita ini berhasil dan menyerahkan senjata ampuh tersebut kepada Damarwulan.
Selanjutnya, Damarwulan kembali menjalankan tugas dari Ratu Kencana Wungu.
Artikel Terkait
Sejarah Sekaten yang belum banyak diketahui, bermula dari upacara ritual zaman Majapahit
Kisah kesaktian Sunan Giri menciptakan keris Kala Munyeng dari kalam yang menghancurkan prajurit Majapahit
Kisah kembang desa Gunung Penanggungan, ditinggal pergi prajurit Majapahit saat hamil, dianggap mencemarkan
Misteri kerajaan gaib di sungai dekat rumah 1: Saat membuka mata serasa mau pingsan melihat aneka makhluk aneh
Misteri kerajaan gaib Pulomas Indramayu 3: Bertemu sekelompok orang berjubah putih melakukan ritual