HARIAN MERAPI - Kisah misteri kerajaan gaib di sungai dekat rumah seri 1
Serasa mau pingsan saat membuka mata melihat aneka makhluk aneh
Tok...tok...tok. "Kula nuwun...”
Tak membiarkan tamu itu mengulang salam sampai tiga kali - lantaran dalam adat Jawa tidak sopan apabila mengetuk pintu lebih dari tiga kali - maka pemilik rumah segera menuju pintu dan membukanya.
“Mangga mlebet mas!” ucap sang pemlik rumah ramah.
“Nggih,” jawab tamu itu sambil melangkah masuk.
Wajah sang tamu terlihat tegang. Air mukanya tampak aneh. Tamu tersebut adalah Pak Bambang.
Ia teman sang pemilik rumah. Pak Bambang dan pemilik rumah satu universitas.
Keduanya kuliah di satu fakultas tetapi berbeda jurusan.
Sementara pemilik rumah tersebut adalah pamanku, biasanya aku memanggilnya Om Sukar.
Rumah yang dihuni Om Sukar sebenarnya bukan miliknya. Rumah itu milik ayahku.
Tetapi dihuni oleh Om Sukar karena ayahku tinggal di rumah nenek di Jawa Tengah dan ayahku menempati rumah itu saat aku mulai masuk Sekolah Dasar.
Om Sukar tinggal di rumah itu ditemani bibiku yang biasa kupanggil Lik Sie, karena Om Sukar tidak bisa melakukan pekerjaan rumah termasuk memasak.
Om Sukar sehari-harinya sangat sibuk karena sedang menyelesaikan skripsi.