HARIAN MERAPI - Sebuah pengalaman tentan cerita misteri mahasiswa yang melihat ada pohon berdarah saat mendaki Gunung Merbabu.
Kala itu sang surya memancarkan sinarnya melalui celah ranting dan dedaunan yang kami lewati saat mendaki gunung Merbabu bersama civitas akademika kampusku.
Namun rasa ingin tahu puncak Merbabu sangat menggebu gebu tak ingin rasanya hendak kembali turun sebelum sampai batas ketinggian.
Baca Juga: Cerita misteri ada penampakan Oma Belanda yang sedang merajut di loji
Sesampai di ketinggian tertentu, karena memang sudah teramat sangat lelah maka kami pun memutuskan untuk istirahat sejenak sambil menikmati semilir angin gunung yang menembus relung hati di bawah pohon jati di kaki gunung Merbabu tersebut.
Ada rasa kurang sreg dalam segalanya jika tidak mengukir kenangan di pendakian gunung kali itu jika tidak mengboreskan sesuatu yang bisa dilihat di lain waktu jika ada kegiatan pendakian lagi.
Kami pun memutuskan untuk menggoreskan di sebuah pohon entah pohon apa namanya yang ada di dekat kami istirahat siang itu.
Meskipun siang hari namun suasana siang itu seperti senja memasuki Magrib malah cenderung agak gelap.
Baca Juga: Cerita misteri suara mesin jahit di rumah kuno
Mungkin karena faktor rimbunnya pepohonan di lokasi pendakian di kaki gunung Merbabu tersebut.
Karena kami membawa peralatan pisau maka kami pun segera menuliskan inisial kampus kami di tubuh pohon besar tersebut yang daunnya rindang memayungi kami yang sedang berteduh.
Namun betapa kaget dan terkejutnya manakala baru saja kami menggoreskan ke pohon tersebut, nampak oleh kami ada aliran darah yang berasal dari pohon rindang bekas goresan kami tersebut.
Bahkan aliran darah begitu deras, ada yang muncrat ke arah muka kami. Melihat situasi yang sangat misteri tersebut, maka kami menghentikannya untuk tidak melanjutkan menggoresnya.
Baca Juga: Cerita misteri jatuh dari lantai dua karena mendengar orang memanggil
Yang lebih menyeramkan lagi, pohon yang kami gores tadi lambat laun berubah menjadi sosok gendruwo yang siap menerkam kami, dengan tubuh/pohon yang terluka sampai berdarah.