HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri tentang adanya suara genderang dari ruang aula sekolah di penghujung malam.
Sepi yang nglangut malam itu membuat merinding si bulu kuduk jika hanyut di kesepian malam itu rasa dingin yang menusuk tulang bagai meremas ulu hati.
Sementara angin semilir bertiup dari berbagai arah membuat pepohonan terombang ambing kesana kemari sesekali menerbangkan dedaunan kering.
Baca Juga: Cerita misteri sosok menakutkan muncul di layar laptop
Sementara semuanya sudah terbuai mimpi hanya sang scuriti di sebuah sekolah yang masih terjaga karena memang sudah tugasnya berjaga dan berpatroli di malam hari aplosan dengan yang jaga siang.
Di sana sini hanya terdengar jangkrik ataupun burung hantu yang menjadikan syahdu setiap orang yang mendengarnya. Sesekali juga terdengar lolongan anjing yang bertalu talu dari kejauhan sayup terdengar.
Sementara tokek yang berasal dari gudang pun tak henti hentinya berbunyi jika belum sampai hitungan ke 7 pun tidak berhenti berbunyi, sehingga mengganggu pendengaran yang masih terjaga malam itu .
Tak berapa lama saat menuju ke penghujung malam suara binatang malam itu pun tak ada lagi, mungkin juga pada lelah bernyanyi dan menuju ke haribaannya tidur bagai manusia merajut mimpi.
Baca Juga: Cerita misteri suara tangis yang terdengar dari kos putri
Tak terdengar suara binatang malam namun security sekolah tiba tiba mendengar genderang drum band yang ditabuh sepertinya latihan marching band, karena suaranya keras sekali.
Setelah diamati dengan seksama oleh security, maka jelaslah suara itu berasal dari ruang aula sekolah.
Sepertinya siswa yang sedang latihan marching band. Segeralah security bergegas menuju aula tempat suara itu berasal.
Namun apa yang terjadi security tersebut dipertemukan dengan situasi yang sepi tiada suara apapun.
Baca Juga: Cerita misteri ditolong siluman suster cantik
Berulang kali sampai tiga kali tak ditemui suara maching band tersebut dan security pun berkeyakinan bahwa yang sedang betmain marching band tersebut adalah lelembut. (Dikisahkan Aris Irianti di Koran Merapi edisi 3 Maret 2025) *
