HARIAN MERAPI - Jejak Kota Tua Jakarta, Stasiun Jakarta Kota perpaduan arsitektur Barat dan Tradisional
Stasiun Jakarta Kota atau Beos yang berada di kawasan Kota Tua ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Gubernur No. 475 Tahun 1993, 29 Maret 1993; dan SK Menbudpar No. PM.13/PW.007/MKP/05, 25 April 2005.
Stasiun ini juga dijadikan sebagai stasiun akhir dan tidak mempunyai kelanjutan jalur rel kereta api (tipe terminus).
Baca Juga: Menelusuri jejak Kota Tua Jakarta, House of Tugu awalnya jadi Kantor Dagang VOC
Dahulunya, Stasiun Jakarta Kota dikenal dengan nama Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappi/BEOS yang artinya maskapai angkutan kereta api Batavia Timur.
Stasiun juga dikenal dengan nama Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan pada abad ke-19, tepatnya setelah Batavia memiliki stasiun kereta api Batavia Noord (Batavia Utara) yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta sekarang.
Bangunan stasiun dirancang oleh Frans Johan Louwrens Ghijsels, yakni seorang arsitek kelahiran Tulungagung, 8 September 1882.
Arsitektur bangunan stasiun merupakan kombinasi antara struktur dan teknik modern Barat ala art deco yang berpadu dengan bentuk tradisional setempat.
Baca Juga: Menelusuri jejak Kota Tua Jakarta, Museum Seni Rupa menyimpan keramik dari zaman Majapahit
Oleh karena itu, stasiun ini dijuluki Het Indische Bouwen atau Gedung Hindia . Menurut beberapa ahli, kata Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan sekitarnya.
Dahulu stasiun ini berfungsi sebagai penghubung Kota Batavia dengan kota lain seperti Bekassie (Bekasi), Buitenzorg (Bogor), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dan lain-lain.
Unit-unit massa Stasiun Jakarta Kota terbagi dalam unit massa kepala, unit massa sayap, gerbang masuk utama, peron dan juga unit massa menara. Konfigurasi massa bangunan linier secara keseluruhan membentuk huruf T .
Intensitas kunjungan pengguna jasa transportasi di sini masih terbilang padat.
Baca Juga: Jejak Kota Tua Jakarta, Museum Sejarah Jakarta dulu merupakan Balai Kota Batavia
Pada masa ini sudah banyak tenant-tenant yang berdiri untuk menyajikan aneka hidangan lezat bagi pengunjung yang menunggu waktu keberangkatan.