Gusti Putri Paku Alam Kenalkan Buku Batik Pakualaman: Antara Tradisi, Sastra dan Wastra, Karya 3 Penulis

photo author
- Sabtu, 6 Juli 2024 | 06:05 WIB
Penampilan tiga penari membawakan Beksan Tyas Muncar dalam pengenalan Buku Batik Pakualaman: Antara Tradisi Sastra dan Wastra.  (Teguh Priyono)
Penampilan tiga penari membawakan Beksan Tyas Muncar dalam pengenalan Buku Batik Pakualaman: Antara Tradisi Sastra dan Wastra. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Buku Batik Pakualaman yang memuat berbagai ragam jenis batik khas Pakualaman dengan mengusung tema dari renggan hias pada sejumlah naskah yang ada di perpustakaan Widyapustaka Pakualaman, dikenalkan kepada masyarakat luas.

Pengenalan batik khas Pakualaman dilakukan oleh Gusti Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam yang akrab disapa Gusti Putri dalam kesempatan acara bertajuk Pengenalan Buku Batik Pakualaman: Antara Tradisi dan Wastra, di Kagungan Dalem Kepatihan Kadipaten Pakualaman Jalan Masjid 5 Yogyakarta, Kamis (4/7/2024) petang.

Menurut Gusti Putri, sudah lama keinginan untuk membukukan beragam motif batik khas Pakualaman yang diambil dari renggan hias naskah agar masyarakat dapat mengenal motif motif batik yang ada di Pakualaman.

Baca Juga: Ketua KPU Hasyim Asy'ari dipecat, Megawati Soekarnoputri mengaku pusing melihat perilakunya

"Sudah lama sebetulnya buku ini ingin ditulis, tapi karena begitu padat kesibukan sehingga baru sekarang dapat selesai," ucap Gusti Putri.

Dikisahkan, kecintaannya pada batik sudah sejak muda. Bahkan membatik menjadi kesibukan yang menyenangkan selagi masih berada di kampung halamannya dulu.

Sehingga ketika ditunjukan keindahan renggan dalam sejumlah naska kuno, dari mata akhirnya jatuh ke hati.

"Para leluhur Kadipaten Pakualaman untuk menulis naskah itu dengan tangan yang dihiasi dengan gambar gambar sangat indah. Sehingga muncul keinginan untuk memindahkannya ke dalam batik," kisahnya.

Baca Juga: Pertanyakan Relokasi, PKL Malioboro Gruduk DPRD DIY

Dalam pandangan Gusti Putri, upaya untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya yang berasal dari iluminasi teks naskah kuno ke bentuk batik merupakan salah satu upaya turut mendukung semangat K.G.P.A.A Paku Alam X sebagai Pengemban Kebudayaan.

Buku Batik Pakualaman: Antara Tradisi Sastra dan Wastra merupakan karya 3 penulis selain G.K.B.R.A.A. Paku Alam juga ada nama Ny. M. T. Sestrorukmi atau Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum dan K.M.T Widyo Hadiprojo atau Dr. Sudibyo.

Dalam acara itu juga dipagelarkan Beksan Tyas Muncar yang menceritakan tentang keseharian seorang putri dalam istana dengan kegiatan membatik. Beksan ini merupakan alihwahana proses membatik ke dalam gerakan tari yang luwes.

Baca Juga: Tak mau diretas lagi, Pemerintah akan perkuat sistem pengamanan PDN

Sementara itu Ny .M .T Sestrorukmi mengungkapakan ada tersimpan 251 naskah kuno yang sebagian besar beraksara dan berbahasa Jawa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X