HARIAN MERAPI - Kadipaten Pakualaman menyelenggarakan Atraksi Wisata Budaya Ganti Dwaja, Sabtu Kliwon (13/4/2024).
Atraksi Wisata Budaya Ganti Dwaja merupakan serangkaian acara upacara adat pergantian prajurit jaga atau ganti dwaja di Kadipaten Pakualaman. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah lama tinggal wisatawan di DIY
Pergantian prajurit tersebut secara rutin dilaksanakan pada setiap 35 hari sekali bertepatan dengan hari kelahiran (neton dalam bahasa Jawa) KGPAA Pakualam X yang sekarang bertahta.
Baca Juga: Tiga keseimbangan hidup buah Puasa Ramadhan, di antaranya seimbang antara ilmu dan amal
Dalam acara tersebut, pergantian bergada jaga Kadipaten Pakualaman yang semula dijaga oleh bregada Lombok Abang digantikan oleh bregada Plangkir.
Upacara pergantian bregada dilaksanakan di halaman Kadipaten Pakualaman dengan menggunakan bahasa Jawa.
Prosesi upacara berlangsung khidmat dan lancar, tampak bendera yang semula berwarna merah diganti dengan bendera hitam sebagai pertanda pergantian prajurit jaga.
Setelah prosesi upacara, kedua kelompok bregada jaga ini melakukan kirab berjalan mengelilingi Kadipaten Pakualaman selama kurang lebih 15 menit. Acara berlangsung meriah meskipun sempat diguyur hujan deras.
Baca Juga: ASN Boleh WFH 16-17 April 2024, Menko PMK: Silakan Tunda Balik ke Jakarta
Sementara itu di sebelah barat alun-alun Sewandanan Kadipaten Pakualaman juga disediakan panggung atraksi wisata budaya.
Dalam acara tersebut, penonton dari berbagai kalangan dan daerah menyaksikan penampilan musik dari Omah Margo Yogyakarta, tari-tarian dan kesenian jathilan dari sanggar seni Satria Adi Putra Blado Potorono Banguntapan Bantul.
Acara tersebut terselenggara dengan dukungan Dinas Pariwisata DIY menggunakan Dana Keistimewaan DIY. Menurut Plh.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Anita Verawati, S.Psi., Psi., MM bahwa selain untuk melaksanakan tradisi yang sudah rutin dilaksanakan oleh Kadipaten Pakualaman, acara Atraksi Wisata Budaya Ganti Dwaja juga bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat adanya salah satu budaya yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Lebaran di Sekitar Pesantren Gontor Ponorogo, Mulai Sowan Kyai Gontor Sampai Halal Bihalal Bani
Dijelaskan bahwa awalnya upacara pergantian prajurit jaga dulunya hanya dilakukan di kalangan intern Pakulaman yaitu dengan mengganti Dwaja dan melakukan sarasehan diantara abdi dalem Pakualaman.