HARIAN MERAPI - Tapa brata Ki Ageng Mangir Wonoboyo di Gunung Plawangan menghasilkan pusaka berwujud keris kecil yang disebut patrem seking.
Setelah dapat pusaka keris patrem seking, Ki Ageng Mangir Wonoboyo turun gunung ke Desa Mangir untuk menjenguk putranya, Ki Wirojoyo.
Ki Ageng Mangir Wonoboyo kembali ke Desa Mangir membawa pusaka keris patrem seking hasil dari bertapa selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Hati-hati penggunaan wewangian dan deterjen di area kelamin, bisa begini akibatnya
Setiba di Desa Mangir, Ki Wirojoyo sedang mengadakan selamatan tingkeban untuk istrinya yang mengandung tujuh bulan.
Banyak para gadis dari padukuhan lain datang membantu hajatan tersebut. Salah satunya Dewi Sri dari Desa Jlegong.
Nun ceritanya Dewi Sri hendak membantu membuat takir dari daun pisang, namun tidak kebagian pisau.
Gadis itu kemudian meminjam pisau yang dibawa Ki Ageng Mangir Wonoboyo, yang sebenarnya adalah pusaka keris patrem seking.
Baca Juga: Jangan abaikan gatal pada area kelamin, sebab bisa jadi karena ini
Ki Ageng Mangir Wonoboyo terpaksa meminjamkan keris pusaka patrem seking tersebut, sambil memberikan pesan agar jangan sampai patrem seking tersebut dipangku atau diduduki.
Namun, Dewi Sri dari Desa Jlegong itu lupa pesan tersebut, dan tanpa sengaja meletakkan keris patrem seking itu di pangkuannya.
Ki Ageng Mangir Wonoboyo yang melihatnya seketika terperanjat, dan segera kembali ke Gunung Plawangan untuk bertapa.
Sementara itu, Dewi Sri yang sudah pulang ke rumahnya merasakan perutnya sakit seperti sedang hamil tua.
Baca Juga: Ramalan zodiak Pisces sepekan mulai Senin 15 Januari 2024, mulailah dari yang kecil
Karena takut dan malu, Dewi Sri pergi ke hutan dan perutnya semakin sakit tidak tertahankan.