Misteri Petilasan Ki Ageng Mangir 2: Tanah perdikan dari Sultan Pajang

photo author
- Sabtu, 13 Januari 2024 | 19:10 WIB
Pura yang sering disebut candi yang diberi nama Petilasan Ki Ageng Mangir Wonoboyo di Padukuhan Mangir Tengah, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. (Foto: Koko Triarko)
Pura yang sering disebut candi yang diberi nama Petilasan Ki Ageng Mangir Wonoboyo di Padukuhan Mangir Tengah, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. (Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Petilasan Ki Ageng Mangir di Padukuhan Mangir Tengah, Sendangsari, Pajangan, Bantul, semula adalah tanah perdikan pemberian Sultan Hadiwijaya di Pajang.

Tanah perdikan dari Sultan Hadiwijaya diberikan kepada Ki Ageng Mangir Wonoboyo, atas jasa besarnya kepada Kerajaan Pajang.

Ki Ageng Mangir Wonoboyo mendapatkan tanah perdikan dari Sultan Hadiwijaya, karena berhasil menyingkirkan musuh-musuh Kerajaan Pajang.

Baca Juga: Misteri Petilasan Ki Ageng Mangir 1: Konon bekas dampar kencono, sisa umpak jadi tempat ritual

Status tanah perdikan dan bebas dari kewajiban membayar upeti inilah yang membuat Ki Ageng Mangir merasa tidak harus tunduk kepada Panembahan Senopati.

Hal itu karena Panembahan Senopati yang membangun Mataram, juga hanya
menempati tanah perdikan dari Sultan Hadiwijaya.

Namun perseteruan dengan Panembahan Senopati itu terjadi pada zaman Ki
Ageng Mangir III, yang merupakan cucu Ki Ageng Mangir Wonoboyo.

Ki Ageng Mangir Wonoboyo sendiri dalam sebuah babad disebutkan sebagai
putra Prabu Brawijaya V, bernama asli Pangeran Baribin.

Baca Juga: Peruntungan horoskop Shio Babi sepekan mulai Minggu 14 Januari 2024, Anda bisa memperoleh keuntungan besar

Ketika Majapahit runtuh, Pangeran Baribin mengabdi kepada Sultan
Hadiwijaya di Pajang.

Pada zaman Pajang ini sering terjadi peperangan di antara kerajaan-kerajaan yang masih ada. Peperangan itu sering terjadi karena masing-masing kerajaan saling
berebut wilayah kekuasaan.

Nun ceritanya pada masa Kasultanan Pajang Hadiningrat, Sultan Hadiwijaya punya banyak musuh sakti yang pilih tanding.

Dua di antaranya adalah Arya Penangsang di Kadipaten Jipang, dan Minak
Kendali Putih di Kerajaan Blambangan.

Baca Juga: Hadiri perayaan Natal 2023 lingkup ASN Sleman, Bupati Sleman ajak jemaat sukseskan Pemilu 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X