HARIAN MERAPI - Gunung Merapi teramati terjadi 7 kali guguran lava ke arah Kali Sat atau kali Putih dengan jarak luncur maksimum 2000 meter.
Sementara kegempaan terjadi 24 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-13 mm dan lama gempa 46.67-165.67 detik.
Demikian antara lain laporan Badan Geologi ESDM yang ditulis Yulianto, Senin - 14 Juli 2025, periode 00:00 - 06:00 WIB.
Badan Geologi masih mempertahankan status
Gunung Api Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dan memiliki ketinggian 2968 mdpl itu pada level III (siaga).
Berdasar pengamatan gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah nihil. Cuaca berawan, angin tenang ke arah barat.
Sedangkan secara klimatologi Cuaca berawan, angin tenang ke arah barat. Suhu udara sekitar 17.3-19°C. Kelembaban 91.4-96%. Tekanan udara 873.5-917 mmHg.
Pengamatan kegempaan terjadi 29 kali gempa Hybrid/Fase Banyak. 1 kali gempa Tektonik Jauh.
Potensi bahaya saat ini diantaranya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Yulianto menyampaikan data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Baca Juga: Dihantam Ombak Saat Operasi Pasien, Begini Kisah Para Relawan Medis di Rumah Sakit Kapal
Maka itu masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.