SUKOHARJO, harianmerapi.com - Di tengah ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK), pedagang hewan kurban dadakan atau musiman mulai bermunculan di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus bertambah.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Arif Rahmanto, Kamis (23/6/2022) mengatakan, perkembangan data per 22 Juni 2022 diketahui, kasus baru PMK ditemukan 12 kasus dengan rincian sapi 11 ekor dan kambing 1 ekor. Semua kasus baru PMK tersebut sudah ditangani petugas.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga mencatat ada 692 kasus hewan sakit terkena PMK. Rinciannya, sapi 675 ekor, kerbau 7 ekor, domba 1 ekor dan kambing 9 ekor.
Kasus sembuh 71 ekor dengan rincian sapi 63 ekor dan kambing 8 ekor, kasus mati 4 ekor sapi, kasus potong paksa sapi 10 ekor.
Berdasarkan data kasus PMK didominasi pada hewan ternak sapi. Disusul kemudian kambing, kerbau, dan domba.
Penularan kasus PMK terjadi umumnya pada satu kawasan kandang.
Baca Juga: Cegah Kenaikan Kasus Covid-19 Varian Baru, BIN DIY Gencarkan Vaksinasi Booster
Artikel Terkait
7 Sapi Positif Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK, Ini Langkah Pemerintah Kabupaten Purworejo
Pencegahan Andalkan Vaksinasi, Kasus Baru PMK Masih Ditemukan di Sukoharjo
Puluhan Bangkai Kambing Busuk Dievakuasi dari Sungai, Diduga Dibuang Pemiliknya karena PMK
Penyakit Mulut Kuku atau PMK Tidak Tulari Manusia, Dinas Ketahanan Pangan Purworejo Minta Warga Tetap Tenang
Dua Minggu Ditutup, Pasar Hewan di Temanggung Mulai Dibuka namun Tetap Waspada PMK