BANTUL, harianmerapi.com - Usia remaja merupakan tahapan transisi bagi sebuah proses perkembangan pskilogis yang pasti dialami oleh setiap anak.
Pada tahapan ini sering kali disertai sengan berbagai perubahan perilaku yang terkadang menimbulkan rasa kekhawatiran bagi orang tua.
Termasuk juga perilaku klithih atau yang saat ini disebut kejahatan jalanan pada anak remaja.
Baca Juga: Polisi Bantu Dorong Mobil Pemudik yang Mogok di Jogja, Aksi Spotan yang Tuai Pujian
Hal itu diungkapkan Dr. Sarjilah, M.Pd., Kepala BBPPMPV Seni Budaya Kemendikbud RI saat memberi pemaparan di Seminar Pendidikan dalam rangka Semarak Songsong Muktamar 48 Muhammadiyah di aula Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul dengan tema 'Fenomena Kejahatan Jalanan di Kalangan Remaja dan Upoaya Pencegahannya', Jumat (27/5/2022).
Lebih lanjut menurut Sarjilah, ketika anak dalam usia remaja mereka membutuhkan komunikasi dengan orang tua untuk mendapatkan perhatian serta kasih sayang.
Sehingga jangan sampai anak justru mendapatkan yang dibutuhkan itu pada klik-klik atau komunitas di luar rumah.
Baca Juga: Polisi Kembalikan 6 Motor yang Dicuri di Sleman, Kapolsek: Tak Dipungut Biaya Sama Sekali
Kalau pergaulan di lingkungan mereka mendapatkan teman-teman yang baik, itu tidak masalah.
Tetapi jika sampai salah memilih teman dan masuk dalam kelompok yang tidak baik bisa jadi masalah bagi proses kembang tumbuh kejiwaannya.
"Anak anak melakukan perbuatan tidak baik itu biasanya semata untuk menyenangkan teman dan ada tekanan dari kelompoknya, agar dirinya dianggap bernyali dan punya eksistensi," tutur Dr. Sarjilah.
Baca Juga: Gara-gara Malu Hasil Hubungan Gelap, Ibu Hanyutkan Bayi
Lingkungan yang tepat dan utama dalam pergaulan anak temaja sebenarnya keluarganya dan lingkungan sekolahnya.
Jika di kedua lingkungan itu mereka tidak mendapatkan rasa nyaman maka mereka lantas mencari rasa nyaman di luar.