HARIAN MERAPI - Kandang Maggot Jogja konsisten mengolah sampah organik dari masyarakat Kricak Tegalrejo Yogyakarta.
Kandang Maggot Jogja kini baru menampung sekitar 300 kilogram sampah organik dari masyarakat di RW 9 Kricak.
Pengelola Kandang Maggot Jogja Endang Rohjiani optimis ke depannya, Kandang Maggot Jogja mampu menampung sampah organik hingga 1 ton tiap harinya.
Baca Juga: TPSS Tamanmartani Tampung Sampah 10 Truk Per Hari
“Kami saat ini baru menggunakan mesin kecil yang kapasitasnya enggak bisa satu ton per hari. Jadi harapan kami sebetulnya ada bantuan untuk mesin besar dan itu penggeraknya bisa dibenahi sama tossa (kendaraan pengangkut). Kalau dua hal itu bisa diperbaiki, satu ton per hari kami siap tampung,” terang Endang yang juga penggiat Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) DIY itu.
Maggot adalah larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia illucens dalam bahasa Latin. Maggot dimanfaatkan untuk pakan ikan dan unggas.
Dalam budidaya maggot membutuhkan pakan dari sampah organik makanan sisa seperti sayuran, ikan, buah-buahan, telur dan lainnya.
Baca Juga: TPA Piyungan tutup, Pemkab Bantul bentuk Satgas Darurat Sampah hingga kelurahan
Dia menjelaskan maggot memiliki siklus 45 hari dari telur. Kemudian bayi telur berusia 5 hari lalu masuk menjadi maggot di mana serapan sampah organik dimulai. Untuk 10 gram bayi maggot serapan sampahnya sampai panen usia 18 sampai 21 hari itu bisa menyerap 50 sampai 80 kilogram.
Hasilnya adalah maggot dengan protein tinggi 51 persen sehingga bisa digunakan untuk pakan ayam dan pakan ikan. Panen maggot dari Kandang Maggot Jogja disuplai ke peternak ikan lele dan pabrik pakan ternak. Selain itu dari sisa limbah budidaya maggot juga menghasilkan pupuk kompos.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengungkapan, keberadaan Kandang Maggot merupakan salah satu alternatif untuk pengolahan sampah organik. Pihaknya akan memaksimalkan kemampuan kapasitas Kandang Maggot yang bisa mengelola sampah organik mencapai 1 ton perhari. Terutama untuk mengolah sampah organik masyarakat di Kelurahan Kricak.
Baca Juga: Kelola Sampah Organik dengan Biopori, Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta Galakkan Gerakan Mbah Dirjo
“Saya kira ini merupakan satu alternatif yang sangat luar biasa karena sudah dimulai pengolahan sampah organik dengan cara maggot. Ini ternyata sudah cukup lama dan kapasitasnya juga sangat besar yaitu satu ton perhari,” kata Singgih ditemui saat meninjau Kandang Maggot Jogja, Sabtu (5/8/2023).
Saat ini operasional Kadang Maggot Jogja belum bisa maksimal mengelola 1 ton sampah organik karena mengalami beberapa kendala. Singgih menyatakan ada beberapa kendala seperti mesin pencacah sampah yang rusak dan kendaraan pengangkut macet.