Polda DIY Fasilitasi Warga Banyakan Piyungan Bantul Pelatihan Budidaya Maggot

photo author
- Selasa, 26 Juli 2022 | 16:40 WIB
Peserta pelatihan mendapat penjelasan terkait budidaya maggot di kandang pembiakan maggot.  (Teguh Priyono)
Peserta pelatihan mendapat penjelasan terkait budidaya maggot di kandang pembiakan maggot. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar menjadi salah satu solusi bagi penanganan konflik yang sering terjadi di masyarakat.

Sebagai mana kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah di TPA Piyungan, Bantul, melalui Budidaya Black Soldier Fly atau Maggot dalam rangka peningkatan ekonomi yang difasilitasi Polda DIY menggandeng Dinas Lingkungan Hidup DIY dengan peserta Kelompok Aliansi Banyakan Bergerak.

Pelatihan berlangsung di peternakan Maggot BSF Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman dengan nara sumber pengelola Maggot BSF Sus Endarto dan Susilawati S.E. Selasa (26/7/2022).

Baca Juga: Kasus mutilasi perempuan di Semarang, pelaku ternyata pernah mencabuli korban, hingga lahirkan anak laki-laki

Pelatihan diikuti 25 peserta warga Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul yang tergabung dalam Kelompok Aliansi Banyakan Bergerak yang beberapa waktu lalu melakukan aksi penutupan akses jalan menuju TPA Piyungan.

"Pelatihan ini diharapkan dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat Banyakan dan juga menjadi salah satu solusi bagai mana memanfaatkan sampah yang ada di lingkungan mereka," ucap AKBP Dwi Prasetyo Nugroho,S.E., M.H, Kasubbit II Ditintelkam Polda DIY, kepada sejumlah awak media di sela pelatihan.

"Maggot sendiri memiliki nilai ekonomis tinggi dan terbukti banyak dibutuhkan untuk pakan berbagai ternak dan perikanan," tambahnya.

Lebih lanjut menurut Dwi, melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu memanfaatkan potensi sampah yang ada di lingkungan mereka.

Baca Juga: Truk tronton terlibat kecelakaan lalu lintas di exit tol Colomadu tabrak Colt , satu meninggal

Sehingga dari program ini nantinya masyarakat bisa mendapatkan kegiatan ekonomis mengingat budidaya seperti ini belum banyak dilakukan dan permintaan akan maggot sangat besar bagi peternakan ayam, bebek dan perikanan.

Sementara itu Sus Endarto mengungkapkan pihaknya selama ini kewalahan untuk memenuhi dan mencukupi permintaan maggot.

Sehingga untuk mempercepat siklus perkembangan maggot, pihaknya kini lebih fokus dalam pengadaan telur dan larva.

Sedangkan untuk proses penetasan hingga dipanen menjadi maggot, sudah mulai banyak peternak yang membudidayakannya.

Baca Juga: Prabowo akan umumkan sikap resminya di Pilpres 2024 dalam Rapimnas Gerindra di Sentul Bogor

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X