HARIAN MERAPI - Sebanyak enam halte dari total 16 halte Bus Trans Jateng yang menjadi kewenangan Pemkab Sukoharjo akan dibangun sampai akhir tahun 2023 ini.
Sedangkan sisanya 10 halte Bus Tranas Jateng akan dibangun tahun 2024 dengan melibatkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) perusahaan.
Pelayanan untuk masyarakat sekarang masih bersifat sementara dengan disediakan rambu atau tanda pemberhentian penumpang Bus Trans Jateng.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi BUMDesma Pati Kini Tinggal Menunggu Pengumuman Tersangka
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Toni Sri Buntoro, Senin (4/9/2023) mengatakan, Bus Trans Jateng sudah resmi beroperasi melintas di wilayah Kabupaten Sukoharjo sejak awal Agustus lalu.
Rute yang dilintasi mulai dari wilayah Kecamatan Grogol, Kecamatan Sukoharjo hingga Kecamatan Nguter.
Selama beroperasi Bus Trans Jateng berhenti di beberapa titik pemberhentian yang sudah diberi tanda atau rambu oleh Dishub Sukoharjo.
Tanda atau rambu tersebut dipasang dan bersifat masih sementara. Sedangkan secara resmi harus dibangun halte.
Namun demikian, halte tersebut belum bisa dibangun sampai Bus Trans Jateng secara resmi telah beroperasi.
Dishub Sukoharjo memiliki kewajiban membangun 16 halte Bus Trans Jateng yang jadi kewenangannya karena berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
"Ada 16 halte Bus Trans Jateng yang jadi kewenangan kami. Sekarang belum terbangun dan baru disediakan tanda atau rambu saja. Sedangkan pembangunan halte kami rencanakan enam dulu sampai akhir tahun 2023 ini," ujarnya.
Dishub Sukoharjo baru berencana membangun enam halte menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Sebab operasional Bus Trans Jateng telah lebih dulu dijalankan. Sedangkan pengadaan halte menyusul berikutnya.
Baca Juga: Manajer dan Pelatih Bima Perkasa Mulai Mengerucut Jelang Turnamen 3x3