Sama halnya Adi, A. Wahyu juga membuka lapak minuman tradisional di kawasan Sendangagung Minggir Sleman. Selain bajigur, biasa ada pula wedang ber plethok yang juga menggunakan rempah-rempah dan ada kayu secangnya, sehingga agak kemerahan.
“Kalau pas ribet, wedang ber plethoknya belum tentu ada. Karena, dari pagi sampai sore, saya biasa menyediakan minuman cincau. Lalu sore sampai malam hari terutama minuman bajigur, kadang ada pula ber plethok,” urai Wahyu.
Ia bisa membuat minuman bajigur, sebab dulu pernah belajar dari eyangnya. Sehingga, ia tahu betul seperti dari bahan-bahan hingga resep pembuatan minuman tradisional tersebut. *