Omzet UMKM Minuman Tradisional Wedang Uwuh di Wonokromo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Meningkat Pasca Covid-19

photo author
- Rabu, 6 April 2022 | 10:05 WIB
Kunjungan Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) di UMKM Weeka Group, Wonokromo. (Dok. Mahasiswa UST)
Kunjungan Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) di UMKM Weeka Group, Wonokromo. (Dok. Mahasiswa UST)

BANTUL, harianmerapi.com - Upaya pemulihan ekonomi nasional tercermin dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dapat beradaptasi dengan perubahan mekanisme pasar selama pandemi Covid-19.

Salah satu UMKM yang dapat bertahan dan terus berkembang pasca pandemi Covid-19 melanda Indonesia adalah Weeka Group, produsen minuman tradisional wedang uwuh di Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Sebelum mendirikan usaha wedang uwuh Pak Ragil dan istrinya pernah menjalankan beberapa usaha, yaitu menjual susu kedelai dan aksesoris flanel.

Baca Juga: Pembangunan Pabrik Smelter Freeport di Gresik, 50 Persen Rampung Akhir 2022 dengan Biaya Rp 22 Triliun

Namun, pada saat itu usaha ini masih belum berjalan dengan lancar. Kemudian baru muncul ide untuk berwirausaha wedang uwuh instan setelah melihat peluang yang ada.

“Modal awal berasal dari patungan dengan istri saya dan ditambah dengan sisa keuntungan dari berjualan susu kedelai. Memulai usaha pada tahun 2014 dengan modal
sebesar 1,8 juta. Sistem pemasaran yang digunakan dengan datang ke toko-toko yang ada di Yogyakarta,” ujar Ragil pemilik Weeka Group.

Wedang uwuh merupakan minuman tradisional yang berbahan dasarnya jahe, sehingga produk ini dicari bahkan sampai saat ini.

Pada saat pandemi Covid-19 terjadi, harga jahe melambung tinggi karena jahe diyakini dapat membentengi tubuh dari serangan virus.

Dengan mengkonsumsi jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh (sistem imun) dan stamina yang diiringi dengan olahraga yang teratur.

Baca Juga: Tujuh Nilai Hidup Ibadah Puasa Bagi Orang yang Sedang Saum, Salah Satunya Membentuk Ketahanan Rohaniah

“Sebelum adanya pandemi Covid-19 omzet yang kami terima sekitar 60 juta sampai 80 juta per bulannya. Namun, pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia disaat
sebagian besar UMKM mengalami penurunan omzet per bulan. Hal ini tidak terjadi pada kami, justru omzet yang kami peroleh naik kurang lebih 2 kali lipat sekitar 100
juta sampai 200 juta per bulan,” tuturnya.

Hal ini tak lepas dari peran kinerja karyawan yang baik sehingga kenaikan omzet dapat dicapai. Weeka Group memberdayakan masyarakat sekitar terutama kalangan ibu-ibu di daerah Wonokromo.

“Kami merekrut ibu-ibu agar mereka mendapatkan penghasilan tambahan. Tidak perlu kualifikasi yang spesifik, jika mau bekerja langsung datang ke
Weeka Grup untuk wawancara,” ujar Ragil.

Produk Wedang uwuh, kemasan dari Weeka Group, Yogyakarta
Produk Wedang uwuh, kemasan dari Weeka Group, Yogyakarta (Dok. Mahasiswa UST)

“Untuk memastikan mutu produk, selalu diadakan tes pengendalian dan pengawasan sebelum dikemas. Produk wedang uwuh kami lebih bisa tahan lama dan bersih daripada
produk lain karena jahenya itu tidak dikeringkan di bawah sinar matahari, tetapi ditungku atau diopen. Kalau dikeringkan di bawah sinar matahari khawatirnya akan
terkontaminasi dengan debu dan lain-lain,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X