HARIAN MERAPI - Seiring dengan maraknya usaha kuliner, sebagian lokasi kuliner didirikan tak jauh dari rel sepur (kereta api). Ketika ada kereta api lewat, bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Wajar saja beberapa lokasi kuliner yang berada tak jauh dari rel kereta api di kawasan Gamping Sleman banyak diminati konsumen. Siang maupun malam hari rutin didatangi konsumen atau pembeli.
Tak jarang pula sebagian konsumen datang bersama keluarga. Anak-anak yang diajak pun, kian merasa senang setiap melihat kereta api yang sedang lewat.
Sebagai contoh, kuliner Angkringan Timbangan Tebu Ambarketawang, Iwak Kalen Pathukan dan Angkringan Ndelok Sepur, Pathukan Gamping Sleman.
Seniman asal Yogya, Agus Kencrot termasuk yang merasa senang ketika menikmati waktu luang bersama keluarga dan datang di Angkringan Ndelok Sepur.
“Saya merasa senang menikmati makanan maupun minuman di sini. Suasananya unik, nyaman dan khas, termasuk bisa sekalian bisa melihat kereta api yang sedang lewat,” ungkapnya, baru-baru ini.
Baca Juga: Konsisten Jaga Cita Rasa Boga Bahari, Kurnia Seafood Jadi Langganan SBY hingga Menteri Era Jokowi
Ketika berada di lokasi kuliner, sebut Agus, ia dan keluarga berusaha mendapatkan banyak manfaat, apalagi dapat menikmati makanan-minuman yang disenangi dengan harga terjangkau.
Selain itu bisa sarana melepas penat, dan melupakan dahulu beberapa kesibukan/pekerjaan yang belum dirampungkan, seperti syuting film hingga beberapa agenda kegiatan lain.
Ia juga memberi apresiasi tinggi, bagi warga yang bisa memanfaatkan lahan tak jauh dari rel kereta api untuk membuka usaha seperti kuliner. Ditambah lagi menu makanan-minuman yang disediakan berkualitas dan terjaga kebersihannya.
Baca Juga: Sate Ayam Martawi Khas Cilacap, Satu Sate Gunakan Dua Tusuk, Irisan Dagingnya Lebih Besar
Sementara itu, pemilik Angkringan Ndelok Sepur, Satoto PS mengungkapkan, merasa bersyukur berbagai kalangan antusias bisa datang di lokasi kulinernya.
“Lokasi usaha kuliner kami, jaraknya dengan rel kereta api sekitar delapan hingga sepuluh meter. Ketika ada kereta api lewat, bahkan getaran tanahnya terasa, malah bisa menjadi kekhasan tersendiri,” paparnya.
Satoto yang akrab disapa Totok Popor mengungkapkan, sementara ini usaha kulinernya masih diperkuat keluarganya, seperti istrinya, kakak sepupu dan mertuanya.
