harianmerapi.com - Cerita hidayah pemimpin yang Zalim, aksi massa yang membakar habis tempat tinggalnya dengan cepat sampai ke telinga Salendro.
Ia hanya bisa menghela nafas panjang. Pikirannya semakin gelap menghadapi kenyataan yang ada yang sama sekali tak ia duga.
Semua berada di luar kendali. Ia sebenarnya sudah menanam orang-orang kepercayaan untuk melihat dan menjaga kondisi warga agar tetap terkendali.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Namun dengan adanya kasus kematian Sunti yang tak diduga, maka semua rencana menjadi buyar.
Salendro pun hanya bisa duduk lemas sambil memegang dahi. Ia tak habis pikir, mengaoa nasibnya dengan cepat bisa berubah sangat mengenaskan.
Ia tak bisa membayangkan, bagaimana kondisi anak-anaknya saat ini. Meski dari kabar terakhir disebutkan mereka semua sudah berhasil diungsikan di tempat aman, namun tetap saja hatinya tidak tenang.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
Soal rumah yang sudah luluh lantak rata dengan tanah, mungkin masih bisa ia abaikan.
Harta bisa dicari lagi, namun soal anak, Salendro sangat terpukul dan membuat pikirannya tidak bisa tenang. Ia pun jadi ingat dosa yang telah di lakukannya selama ini.
Artikel Terkait
Pemimpin yang Zalim 49: Adu Kekuatan Dua Kubu yang Bersaing Menggelar Demo di Halaman Balai Desa
Pemimpin yang Zalim 50: Terjadi Kehebohan Baru, Ditemukan Mayat Perempuan di Pekarangan Pak Kades
Pemimpin yang Zalim 51: Penemuan Mayat Perempuan di Pekarangan Kembali Dikaitkan dengan Pak Kades
Pemimpin yang Zalim 52: Ditemukan Mayat Perempuan, Pak Kades Dikaitkan dengan Kasus Pembunuhan Lagi
Pemimpin yang Zalim 53: Penemuan Jasad Diliput Media Massa, Emosi Warga Jadi Tersulut dan Berujung Amuk Massa