Baca Juga: Lima Rahasia Keberhasilan Dakwah Nabi Muhammad SAW
Dicari kesana kemari tidak ditemukan. Karena sebenarnya Ki Ageng Makukuhan telah moksa, wafat dan hilang bersama raganya.
Liang kubur yang telah terlanjur dibuat, tidak jadi digunakan. Karena kekuasaan Gusti Allah SWT, liang kubur ketempatan daya ghaib. Siapa saja yang dapat masuk ke dalam liang kubur itu, akan mendapatkan kesaktian yang luar biasa.
Dari peristiwa wafatnya Ki Ageng Makukuhan ini, ada petilasan-petilasan yang sampai sekarang menjadi “pundhen” atau tempat yang dihormati. Tempat ini biasanya untuk upacara selamatan oleh warga desa.
Baca Juga: Cerita Misteri Bercinta dengan Gendruwo Melahirkan Anak Berbulu di Seluruh Tubuhnya
Tempat-tempat tersebut adalah Desa Delok, untuk istirahat minum dan di sini ada mataair Tuk Dayan. Dusun Cepit desa Pagergunung, tempat untuk buang air besar, ada mataair Tuk Pablengan.
Dukuh Wonosari, tempat sembahyang yang kini disebut Kramat. Di sini ada makam-makam murid Ki Ageng Makukuhan yang dulu melanjutkan ajarannya yaitu Nyi Rantamsari, Nyi Gambirwangi dan Nyi Gadhungmlathi. Watu Kasur, tempat yang pertama kali untuk merawat jenazah Ki Ageng Kedu.
Tempat moksha (musnahnya) jenazah Ki Ageng Makukuhan di padang pasir puncak Gunung Sumbing, kini masih ada kerikil yang ditata sebagai tanda.
Makam Ki Ageng Makukuhan atau Sunan Kedu yang sebenarnya hanya dapat diketahui oleh mereka yang memiliki niat suci dan ikhlas, disamping memperoleh anugerah dari Gusti Allah SWT. - Habis (Ditulis: Amat Sukandar) *
