Ki Ageng Makukuhan Alias Sunan Kedu 6: Memiliki Kesenangan Memelihara Ayam Jago Berbulu Hitam Mulus

photo author
- Senin, 6 Desember 2021 | 08:46 WIB
Ritual Umbul Donga Petani Tembakau desa Pagergunung (Dok. Amat Sukandar)
Ritual Umbul Donga Petani Tembakau desa Pagergunung (Dok. Amat Sukandar)

harianmerapi.com - Bermanti sambil menyerahkan bungkusan yang berisi sabuk cindhe. Ki Ageng Kedu menerima dan memakainya.

Setelah dipakai, ternyata sabuk cindhe selaras dengan timang yang dikenakannya. Kecocokan ini disebut dengan ‘cindhelaras’.

Sabuk cindhe dan timang ini memiliki ‘daya linuwih’, pemakainya tidak mudah dikalahkan di dalam medan laga atau pertarungan. Santri Demak Bintara yang diberi barang seperti itu hanya ada sembilan orang.

Baca Juga: Tidak Ada Mantan Anak 9: Desakan Ekonomi Menerima Pinangan Pak Mandor yang Seusia Ayahnya

Sunan Kudus juga menitipkan pada Bermanti benih padi dan benih tembakau untuk diberikan kepada Ki Ageng Kedu. Benih padi dan benih tembakau ini untuk ditanam di wilayah Kedu. Karena hanya di bumi Kedu inilah tanaman tembakau dapat tumbuh subur.

Ki Ageng Kedu melanjutkan perjalanannya. Tiba di desa Sendang Ki Ageng Kedu berkeinginan untuk tinggal di desa ini. Di sini dia membuat rumah sederhana sebagai tempat tinggalnya.

Ki Ageng Kedu mengawali tugas sucinya, syi’ar agama Islam. Sedangkan Bermanti, tidak pulang kembali ke Demak, tetapi mengabdi kepada Ki Ageng Kedu.

Baca Juga: Cerita Horor Kamar Nomor Terakhir di Sebuah Penginapan

Oleh Ki Ageng Kedu Bermanti diserahi tugas untuk menggarap tanah di wilayah Balongan ke timur. Bermanti menggarap tanah tersebut dengan menanam padi cempa dan padi rajalele.

Di sini Bermanti mendirikan sebuah masjid, dan dia berganti nama Ki Ageng Parak. Ketika wafat, Ki Ageng Parak dimakamkan di sebelah barat masjid.

Kini wilayah tersebut menjadi sebuah kota kecil dengan nama Parakan. Berkat kedua jenis tanaman itu, wilayah ini menjadi tempat yang subur makmur sebagai daerah pertanian di lereng Gunung Sumbing.

Baca Juga: Menanamkan Kedisiplinan pada Anak, Ini Aspek-aspek yang Harus Diperhatikan Orang Tua

Ki Ageng Kedu juga memelihara berbagai jenis unggas. Salah satu unggas kesenangannya adalah ayam jago yang berbulu dan berbadan hitam mulus. Ayam jago itu bila diadu selalu menang dan tak terkalahkan.

Ki Ageng Kedu dalam melaksanakan syi’ar agama Islam di daerah ini sudah tujuh tahun lamanya. Pada suatu hari, Ki Ageng Kedu teringat pada isterinya yang ditinggal di padepokan Argaluwih dan timbul rasa rindunya.

Ketika ditinggal pergi melaksanakan tugas suci, Sri Lintang Kedhaton sedang hamil empat bulan. Mestinya, kini isterinya sudah melahirkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X