harianmerapi.com - Menanamkan kedisiplinan adalah metode di mana masyarakat menanamkan pada anak-anak perilaku moral yang dapat diterima oleh kelompok sosialnya.
Ketika disiplin dimaknai sampai pada pengertian tentang batas-batas kebebasan dari tindakan yang boleh atau tidak boleh dilakukan, disiplin anak terlihat pada diri anak-anak yang berperilaku sesuai dengan aturan yang berlaku di dalam komunitasnya.
Orang tua secara bertahap mengajarkan kedisiplinan ini pada anak-anak mereka supaya mereka kelak bisa menjadi pribadi yang well adjusted person. Disiplin umumnya dikaitkan dengan keadaan tertib, yang didefinisikan sebagai keadaan di mana perilaku seseorang mengikuti pola yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Cerita Horor Kamar Nomor Terakhir di Sebuah Penginapan
Kedisiplinan sering disebut sebagai kebajikan yang sangat penting di masa masa kanak-kanak. Anak-anak yang didisiplinkan sejak dini akan dibiasakan sampai mereka mencapai kedewasaannya.
Orang tua dapat mengajari anak-anak mereka kepatuhan pada disiplin dengan memberi mereka perintah yang baik yang dapat mereka ikuti dengan mudah. Jika orang tua memerintahkan anak-anak dengan cara berteriak dan kasar, mereka tidak akan patuh dan akan menjadi pribadi yang berontak dan melawan.
Keisiplinan memiliki beberapa aspek, di antaranya meliputi: 1) peraturan, 2) sanksi; akibat kesalahan atau pelanggaran, seseorang diberikan hukuman, 3) pengakuan; hadiah diberikan sebagai pengakuan atas hasil yang sukses, seperti prestasi atau perilaku positif, dan 4) keandalan.
Baca Juga: Tidak Ada Mantan Anak 3: Rentetan Penderitaan Berujung Kebahagiaan
Akan bermanfaat jika anak-anak kemudian dapat menggunakan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dan menularkannya kepada lingkungan terdekatnya.
Kedisiplinan ditandai dengan adanya identitas seseorang yang mengikuti aturan atau peraturan dengan baik, yang meliputi: 1) menjalankan aturan dengan baik; 2) mematuhi peraturan sekolah; dan 3) mematuhi instruksi terkait sekolah.
4) tidak melanggar larangan perilaku; 5) tidak berbohong; 6) mmiliki perilaku yang menyenangkan; 7) tidak mudah lesu atau loyo, 8) tepat waktu; 9) Tidak senang untuk membolos, meskipun ada peluang untuk melakkan itu, 10) mematuhi apa saja yang berlaku dalam kehidupan sosialnya.
Baca Juga: Cerita Lucu Peronda Malah Takut Sama Pencuri dan Orang Berkerumun Bukan Nonton Pasar Malam
Seseorang dengan sikap jujur, kuat, tangguh, dan bertanggung jawab juga merupakan tanda-tanda kedisiplin seorang anak.
Kedisiplinan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan luasnya batasan-batasan yang harus dipatuhi, antara lain: Pertama, disiplin diri yang terjadi ketika aturan atau ketentuan hanya untuk individu. Seseorang yang disiplin dalam bekerja, bersekolah, atau beribadah adalah contohnya.
Kedua, disiplin sosial adalah peraturan atau ketentuan yang harus dipatuhi warga negara atau semua orang di sekitarnya. Disiplin dalam berlalu lintas, misalnya disiplin dalam melakukan kerja bakti, disiplin menghadiri pertemuan, dan disiplin dalam menyelidiki kegiatan masyarakat lainnya.