Namimah, Dosa Lisan yang Sangat Dicela dalam Al Quran dan Hadits

photo author
- Senin, 8 November 2021 | 05:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dok. Pribadi)

harianmerapi.com - Membicarakan kejelekan orang lain itu ada tiga tingkatan yang kesemuanya tentu saja sangat dibenci oleh manusia, dan sedapat mungkin dihindari dan dijauhi.

Allah pun bahkan sangat membenci penggunjing ini dengan memberikan perumpamaan bahwa mereka seperti memakan bangkai saudaranya yang telah mati. Ketiga tingkatan itu adalah; pertama, Ghibah, yakni menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan).

Kedua, fitnah, yakni merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang.

Baca Juga: Rezeki Mengalir Setelah Mengantar Perempuan Misterius Baju Putih

Ketiga, namimah yakni menyebutkan perkataan seseorang pada orang lain dengan maksud untuk merusak hubungan persahabatan keduanya yang akan dikaji pada tulisan hari ini.

Namimah adalah termasuk di antara dosa lisan yang sangat dicela dalam Al-Quran dan hadits. Namimah tidak terbatas hanya dengan ucapan saja, melainkan juga mencakup penyampaian berupa tulisan dan isyarat.

Mengungkapkan beberapa masalah yang orang tidak ingin orang lain ketahui juga disebut namimah. Orang yang bermaksud menghancurkan persahabatan seseorang, dengan
menyebutkan perkataan seseorang pada orang lain dengan cara menghasut, disebut namimah.

Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 11: Menyaksikan Istri Selingkuh di Hotel

Namimah dalam bahasa Indonesia biasa disebut adu domba, bergosip, ujaran kebencian dan menyebar fitnah. Namimah adalah salah satu dosa besar dan diharamkan. Dailami dalam kitab Irsyad al-Qulub menyebutkan namimah sebagai dosa yang lebih besar dari ghibah.

Allamah Hilli mengatakan bahwa seorang komandan perang tidak boleh mengikutsertakan seorang namim dalam perang dan jika seorang namim ikut dalam pasukan perang, ia tidak diperbolehkan mendapatkan bagian dari rampasan perang.

Allah SWT dan Rasul-Nya sungguh telah mencela orang yang berbuat namimah dan melarang kita mendengarkan ucapannya. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.

Baca Juga: Rezeki Tak Kemana 2: Keikhlasan Memberi Jalan Datangnya Pertolongan Tak Terduga

Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa”. (QS Al-Qalam ayat 10-12). Rasululah Muhammad SAW bersabda: “Tidak akan masuk surga, orang yang qattat (yakni ahli namimah).” (HR. Bukhari).

Dalam sebuah riwayat dalam Shahih Muslim: “Tidak akan masuk surga, ahli namimah.” Maka berhati hatilah kita terhadap bahaya sifat yang satu ini. Sebab yang namanya ghibah dan namimah ini terkadang muncul tidak secara kita sadari ketika kita sedang mengobrol dengan teman. Jika kita sampai meninggal kita belum terampuni Allah, maka kita bisa terancam tidak masuk surga.

Upaya menjauhkan diri dari namimah adalah dengan cara meninggalkan pemicunya, seperti hasad (dengki) dan dendam. Begitu juga dengan mengingat akibat buruk dari namimah di dunia dan akhirat yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits, dapat dijadikan solusi untuk sembuh dari kebiasaan melakukan namimah.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Terimalah Anak Apa Adanya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X