harianmerapi.com - Silaturahim merupakan perintah Allah SWT yang sangat ditekankan sebagaimana firman-Nya: “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An-Nisa’, 4:1).
Silaturahim sesama muslim juga bagian dari membangun rasa persaudaraan untuk membangun persaudaraan seluruh umat manusia. Rasulullah Muhammad SAW bersabda : “Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hubungan persaudaraan inilah yang menjadikan sesama muslim mempunyai kewajiban untuk saling membantu di antara mereka,, saling menghormati, menjenguk ketika sakit, mengantarkan sampai ke kuburan ketika ada saudara yang meninggal dunia, saling mendoakan, larangan untuk saling mencela, saling menghasud dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 3: Belum Siap Berumah Tangga
Di antara hikmah dari silaturahim adalah; Pertama, merekatkan ukhuwah. Silaturahim dapat merekatkan ukhuwah islamiyah. Sebagai manusia tentu saja tidak bisa lepas dari salah dan khilaf.
Pasti saja ada masalah-masalah dan konflik yang terjadi bahkan sering menyakiti hati orang lain. Silaturahim memberikan manfaat untuk merekatkan kembali ukhuwah dan juga kekerabatan yang mulai pupus atau berkurang, sebagaimana firman-Nya : “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat, 49:10).
Baca Juga: Arwah Pak Kardin Hanya Mau Kue Apem Bikinan Bu Sujak
Kedua, memberbanyak rezeki. Yang harus difahami, memperbanyak rezeki ini bisa bersifat langsung ataupun efek yang tidak langsung. Misalnya saja, dengan bertemu sahabat kemudian bisa menawarkan produk bisnis, membangun bisnis bersama, atau mendapatkan berkah lainnya dari silaturahim.
Tentu saja, hal ini harus diniatkan dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT bukan sekadar mengharap imbalan atau pemberian orang lain. Orang yang berniat beribadah kepada Allah SWT akan berikan berlipat ganda, sedangkan yang tidak ikhlas dan tidak lurus beribadah akan mendapat hanya yang dia inginkan saja.
Artikel Terkait
Keseimbangan Dunia Akhirat, Menyelamatkan Diri Dari Penyakit
Ghibah Adalah Perbuatan Keji, Ini Tips untuk Menghindarinya
Empat Alasan Pentingnya Manajemen Waktu Agar Tidak Menjadi Orang yang Merugi
Empat Macam Bentuk Mahabbah kepada Allah yang Harus Ditumbuhsuburkan
Tujuh Hikmah yang Didapat Jika Selalu Melakukan Introspeksi