harianmerapi.com -"...Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. At-Thalaq: 2-3)
Siang itu tidak banyak pekerjaan di kantor yang harus diselesaikan Narto. Karena itu, setelah semua selesai, pikirannnya menjadi 'nglangut'.
Ia berpikir keras, kiranya apa yang bisa dilakukan untuk mengisi kekosongan waktu. Siapa tahu ada pekerjaan yang bisa memberi tambahan hasil guna memenuhi kebutuhan yang kian mendesak.
Baca Juga: Misteri Sepasang Burung Kenari 2: Terkena Sakit Tapi Bukan Penyakit
Namun lamunan Narto buyar ketika pintu ruangan dibuka rekannya, yang memberitahu ada telepon untuk dirinya. Narto pun bergegas ke ruang sebelah. Ada sedikit rasa berdebar, karena tak biasanya ia menerima telepon dari seseorang.
Ketika diangkat gagang telpon, dari seberang terdengar suara yang tidak asing lagi. Pak Bagus (bukan nama sebenarnya), mantan bosnya yang kini sudah pindah ke ibukota.
Saat masih satu kantor, Narto menjadi karyawan kesayangan dan kepercayaan Pak Bagus. Karena itu, Narto merasa kehilangan ketika lima tahun yang lalu Pak Bagus dipindahtugaskan ke Jakarta. Setelah berbasa-basi sebentar, Pak Bagus pun menyampaikan maksudnya menghubungi Narto.
Baca Juga: Topeng Lengger Dusun Kledung 3: Dibawa ke Mata Air Kali Siringin untuk Dibasuh
"Begini Narto, saya mau minta bantuan. Tolong diuruskan penjualan tanah saya di Yogya ya," kata Pak Bagus.
"Tapi Pak, saya tidak pengalaman menjual tanah," jawab Narto.
"Tidak usah khawatir, ini sudah ada calon pembelinya, kamu tinggal mengawal prosesnya untuk mengurus surat-surat yang diperlukan. Nanti ada sedikit komisi untukmu."
Sebenarnya Narto tak memikirkan masalah komisi. Ia ikhlas hanya berniat untuk membantu Pak Bagus, yang dulu banyak sekali membantu dirinya. Maka dengan sungguh-sungguh Narto menjalankan apa yang dipesankan dan diarahkan Pak Bagus.
Baca Juga: Perhatikan, Ini Dua Golongan Faktor Risiko Stroke
Satu bulan sudah urusan jual beli tanah Pak Bagus diselesaikan Narto. Saat Narto sudah lupa masalah itu, kembali mantan bosnya menghubungi lewat telepon kantor.
"Terima kasih ya Narto, semua sudah beres. Ternyata kamu tidak berubah, selalu bisa menyelesaikan tugas yang saya berikan. Sebagai tanda terima kasih, saya sudah mengirim ke rekeningmu sekadarnya. Tolong dicek ya."
Bergegas Narto menuju ke kantor bank yang buka cabang di kantornya. Betapa terkejutnya Narto ketika membaca print di tabungannya. Di sana tertera deretan sembilan angka.