Empat Macam Bentuk Mahabbah kepada Allah yang Harus Ditumbuhsuburkan

photo author
- Senin, 25 Oktober 2021 | 05:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)

harianmerapi.com - Kata mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam, atau kecintaan atau cinta yang mendalam, khususnya cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Secara istilah, mahabbah merupakan perasaan rindu dan senang yang istimewa terhadap sesuatu. Perasaan demikian menyebabkan seseorang terpusat kepadanya bahkan mendorong orang tersebut untuk memberikan yang terbaik.

Mahabbah dapat pula berarti al-waduud, yakni yang sangat kasih atau penyayang. Jika umat Islam mencari mahabbah atau cinta murni ini, kemudian berhasil mencapainya ia akan dimuliakan oleh Allah SWT.

Baca Juga: Nasib Petualang Cinta 3: Suka Bohong pada Orang Tua

Firman-Nya : “Katakanlah: “Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran [3]:31).

Ada empat macam bentuk mahabbah yang harus ditumbuhsuburkan; Pertama, mahabbahtullah (mencintai Allah).

Mencintai Allah Ta’ala adalah ibadah wajib dan sebagai salah satu realisasi tauhid. Orang yang beriman akan mencintai Allah Ta’ala lebih dari segalanya. Cinta Allah Ta’ala merupakan dasar cinta dari segala bentuk mencinta yang dibenarkan dalam Islam.

Baca Juga: Raden Mas Sandeyo Kiai Mlangi 8: Sang Putra Telah Tumbuh Jadi Pemuda yang Arif Bijaksana

Allah SWT berfirman : “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.” (QS al-Baqarah [2]:165).

Kejujuran mencintai Allah Ta’ala, tercermin dari tanda-tanda yang direalisasikan oleh seorang hamba, di antaranya: mendahulukan perkara yang Allah cintai atas selainnya, ittiba’ kepada Rasulullah, mencintai orang-orang yang mencintai Allah, membenci orang yang kufur kepada Allah dan berjihad di jalan Allah.

Kedua, mahabbatu ma yuhibbuhullah (mencintai apa saja yang dicintai oleh Allah).

Baca Juga: Anakku Mau Diambil Perempuan Penghuni Rumah Kuna

Ibn Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan bahwa kategori cinta (mahabbah) inilah yang memasukkan seseorang ke dalam Islam serta mengeluarkannya dari kekufuran. Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah orang-orang yang paling hebat dalam ber-mahabbah ma yuhibbuhullah.

Firman-Nya: “Dan berbuat baiklah kalian, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Baqarah [2] : 195). Dalam ayat yang lain : “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS al-Baqarah [2] : 222).

Juga firman-Nya : “Sebenarnya barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran (3):76).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X