harianmerapi.com - Sebuah penginapan kadang ada cerita horor lantaran ada makhluk gaib atau pernah terjadi peristiwa yang tidak wajar, seperti pembunuhan atau bunuh diri.
Di Desa Sambeng, Mar (bukan nama asli) dikenal sebagai seorang aktivis desa. Selama ini ia selalu dipercaya untuk mengikuti setiap kegiatan ke luar kota.
Kebetulaan kali ini ada tugas ke Surabaya untuk mengikuti acara diklat. Rencana berangkat bersama rekan lain satu kabupaten.
Baca Juga: Tidak Ada Mantan Anak 2: Istri Mengandung, Suami Malah Berpaling ke Lain Hati
Harapannya bisa satu bus dan bersama serta dimungkinkan dapat tempat penginapan juga di tempat sama. Ternyata benar juga, dengan apa yang direncanakan dari awal.
Saat masuk di penginapan, mereka mendapat kamar yang paling akhir karena datangnya memang agak telat.
Sementara rekan peserta lainnya sudah mendapat kamar. Mereka bertiga mendapatkan kamar penginapan juga sama.
Baca Juga: Sakit Boyok Sembuh Gara-gara Naik Bus TransJogja dan Orang yang Bebas Naik Motor di Gang Sempit
Saat itu sudah agak petang dan telah masuk saat Salat Maghrib. Saat tengah menunaikan kewajiban, ada kejadian yang di luar dugaan.
Tiba-tiba ada suara perempuan tengah menangis terisak-isak. Mereka semua mendengarkan suara itu.
Menurut perkiraan mereka, ada salah satu teman mereka yang teringat anaknya, sehingga menangis karena kangen.
Baca Juga: Lima Aspek dalam Upaya Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak
Mar sendiri tak ambil pikir, karena dia sendiri saat pergi juga meninggalkan sanak keluarganya.
Setelah selesai Salat, suara tangis berhenti. Mereka pun saling bertanya. "Ingat anak ya Mbak?"
"Tidak itu!" begitu jawaban kedua temannya.
Mereka pun mulai takut, dan spontan ketiganya saling merangkul. "Jangan-jangan ada sesuatu di kamar ini!"
Baca Juga: Misteri Sosok Perempuan Mirip Ibu yang Mengenakan Mukena di Kamar